Contoh Soal Jangka Sorong – Jangka sorong adalah sebuah alat ukur yang memiliki tingkat ketepatan serta ketelitian yang sangat baik atau akurat. Jangka sorong dapat digunakan jika sebuah benda tidak dapat diukur dengan menggunakan penggaris.
Secara umum, fungsi dari jangka sorong adalah sebagai alat untuk mengukur diameter luar dan dalam benda, mengukur panjang benda yang memiliki ukuran kecil, dan mengukur kedalaman benda.
Kalian mungkin sudah tidak asing dengan penggaris, jam, dan timbangan berat badan yang merupakan alat ukur, begitu pula jangka sorong yang digunakan untuk mengukur diameter luar atau dalam suatu benda.
Jika penggaris untuk mengukur permukaan yang datar, jangka sorong bisa kalian manfaatkan untuk mengukur panjang benda yang tidak hanya berbidang datar.
Manusia pasti membutuhkan alat ukur panjang yang lebih detail untuk mengukur panjang sebuah bentuk benda. Inilah yang menyebabkan manusia membutuhkan alat ukur jangka sorong yang memiliki karakteristik tersendiri untuk mengukur sebuah benda.
Alat ukur ini dalam kajian ilmu fisika sudah dikenalkan sejak duduk di bangku Sekolah Menegah Pertama (SMP).
Contoh Soal Jangka Sorong dan Jawabannya
1. Sebuah batu bata diukur ketebalannya menggunakan jangka sorong. Hasil pengukuran menunjukkan skala seperti pada pada gambar.
Berapakah tebal batu bata tersebut?
Jawaban :
Skala utama = 5,1cm
Skala vernier= 5 x 0,01 = 0,05cm
Tebal Bata= 5,1 cm + 0,05 cm = 5,15cm
Jadi, tebal batu bata tersebut adalah 5,15cm.
2. Suatu balok kayu diukur menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran seperti gambar di bawah. Berapa tebal balok kayu tersebut ?
Jawaban :
Skala utama = 7,2cm
Skala vernier= 12 x 0,01 = 0,12cm
Tebal Balok= 7,2 cm + 0,12 cm = 7,32cm
Jadi, tebal balok kayu tersebut adalah 7,32cm.
3. Rudi mengukur diameter sebuah pipa menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran sebagai berikut.
Berapakah panjang diameter pipa tersebut?
Jawaban :
Skala utama = 4,1cm
Skala vernier= 3 x 0,01 = 0,03cm
Diameter Pipa= 4,1 cm + 0,03 cm = 4,13cm
Jadi, panjang diameter pipa tersebut adalah 4,13cm.
4. Lia membeli 4 buah buku tulis yang sama lalu mengukur ketebalan empat buku tersebut dengan jangka sorong dengan hasil pengukuran sebagai berikut.
Berapakah tebal 1 buah buku tulis tersebut?
Jawaban :
Skala utama = 12,0cm
Skala vernier = 2 x 0,01 = 0,02cm
Tebal 4 Buku = 12,0cm + 0,02cm = 12,02cm
Tebal 1 Buku = 12,02cm ÷ 4 = 3,005cm
Jadi, tebal 1 buku tulis tersebut adalah 3,005cm.
5. Lisa memiliki sebuah kotak pensil berbentuk balok dengan volume sebesar 656,25cm3. Dia mengukur lebar kotak pensil tersebut menggunakan jangka sorong dengan hasil pengukuran sebagai berikut.
Jika diketahui tinggi kotak pensil tersebut adalah 5cm, berapakah panjang kotak pensil tersebut?
Jawaban :
Rumus volume balok adalah
Volume = panjang × lebar × tinggi
Tinggi kotak pensil tersebut = 5cm
Lebar kotak pensil tersebut adalah:
Skala utama = 8,1cm
Skala vernier = 6,5 x 0,01 = 0,65cm
Lebar kotak pensil = 8,1cm + 0,65cm = 8,75cm
Substitusikan nilai tinggi dan lebar ke rumus volume, maka:
Volume = panjang × lebar × tinggi
656,25cm3 = panjang × 8,75cm × 5cm
656,25cm3 = panjang × 43,75cm2
Panjang = 656,25cm3 ÷ 43,75cm2
Panjang = 15cm
Jadi, panjang kotak pensil tersebut adalah 15cm.
Contoh Soal Jangka Sorong dan Pembahasannya
Contoh Soal Jangka Sorong 1
Berapa hasil pengukuran gambar contoh soal di atas dalam satuan sentimeter?
Pembahasan:
- Pembacaan skala utama adalah 10 cm (angka 10 didapatkan karena posisinya persis berseberangan dengan angka nol di skala vernier bagian kanannya).
- Pembacaan skala vernier atau skala nonius adalah 0,02 cm (didapat dari garis kedua setelah nol di skala vernier tepat lurus dengan garis di sebelah atasnya).
Jadi, hasil pengukuran gambar contoh soal 1 di atas adalah 10 cm + 0,02 cm = 10,02 cm atau 100,2 mm.
Contoh Soal Jangka Sorong 2
Berapa hasil perhitungan akhir dari pengukuran gambar contoh soal 2 di atas dalam satuan millimeter?
Pembahasan:
- Pembacaan skala utama adalah 1,1 cm atau 11 mm (didapat dari satu garis setelah angka 1 di skala utama yang persis berseberangan dengan angka nol di skala vernier sebelah kanannya).
- Pembacaan skala vernier atau skala nonius adalah 0,65 mm didapat dari garis skala vernier yang tepat lurus dengan garis di atasnya, yakni antara 6 dan 7.
Jadi, hasil pengukuran gambar contoh soal 2 di atas adalah 11 mm + 0,65 mm = 11,65 mm atau 1,165 cm.
Contoh Soal Jangka Sorong 3
Berapa hasil perhitungan akhir dari pengukuran gambar contoh soal 3 di atas dalam satuan sentimeter?
Pembahasan:
- Lingkaran biru menunjukan 5, 3 sekian cm, sekian ini akan kita dapatkan di lingkaran merah.
- Lingkaran merah menunjukan 5 cm.
- Jadi, hasilnya adalah 5,35 cm.
Nah, itulah pembahasan mengenai contoh soal jangka sorong beserta jawabannya. Semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat dan terima kasih telah membaca.