Hubungan Internasional adalah ilmu yang mempelajari hubungan antarnegara, termasuk peran sejumlah negara, organisasi antar pemerintah (IGO), organisasi non pemerintah internasional (INGO), organisasi non-pemerintah (NGO), dan perusahaan multinasional (MNC).
Hubungan Inter merupakan sebuah bidang akademik dan kebijakan publik dan dapat bersifat positif atau normatif karena keduanya berusaha menganalisis dan merumuskan kebijakan luar negeri negara-negara tertentu.
Hubungan Internasional sering dianggap sebagai cabang ilmu politik (khususnya setelah tata nama UNESCO tahun 1988), tetapi pihak akademisi lebih suka menganggapnya sebagai bidang studi yang interdisipliner.
Aspek-aspek Hubungan Inter telah dipelajari selama ribuan tahun sejak masa Thucydides, tetapi baru pada awal abad ke-20 Hubungan Internasional menjadi disiplin yang terpisah dan tetap.
Berbeda dengan ilmu politik, Hubungan Internasional menggunakan berbagai bidang ilmu seperti ekonomi, sejarah, hukum internasional, filsafat, geografi, kerja sosial, sosiologi, antropologi, kriminologi, psikologi, studi gender, dan ilmu budaya/kulturologi.
Hubungan Inter mencakup rentang isu yang luas, termasuk globalisasi, kedaulatan negara, keamanan internasional, kelestarian lingkungan, proliferasi nuklir, nasionalisme, pembangunan ekonomi, keuangan global, terorisme, kejahatan terorganisasi, keamanan manusia, intervensionisme asing, dan hak asasi manusia.
Sejarah Hubungan Internasional
Dalam perkembangannya, hubungan internasional telah melalui berbagai fase yang menarik. Mulai dari periode sebelum abad pertengahan hingga zaman modern, kejadian-kejadian tertentu telah membentuk landasan penting bagi perubahan dinamika hubungan antarnegara.
Contoh penting mencakup Perjanjian Westphalia pada tahun 1648 yang mengenali konsep kedaulatan negara dan berlakunya Perang Dunia I dan II yang menyebabkan transformasi besar-besaran dalam politik global.
Teori-teori Hubungan Internasional
Dalam mencari pemahaman lebih mendalam tentang hubungan ini, berbagai teori telah dikembangkan untuk menjelaskan perilaku aktor-aktor dalam sistem internasional. Beberapa teori penting yang layak untuk disebutkan adalah:
1. Realisme
Teori realisme menekankan persaingan dan konflik di antara negara-negara sebagai akibat dari keinginan untuk mempertahankan kepentingan nasional. Penganut teori ini berpendapat bahwa keamanan adalah prioritas utama dan negara-negara akan saling bersaing demi mencapai keunggulan dalam lingkungan internasional.
2. Liberalisme
Teori liberalisme menekankan pentingnya kerjasama dan institusi internasional dalam mengatasi konflik dan mempromosikan perdamaian. Penganut teori ini percaya bahwa kerjasama dapat menciptakan saling ketergantungan yang akan membawa manfaat bersama dan memperkuat tatanan internasional.
3. Konstruktivisme
Teori konstruktivisme menekankan peran identitas dan norma dalam membentuk perilaku aktor-aktor dalam hubungan internasional. Penganut teori ini percaya bahwa pandangan tentang realitas bersifat sosial dan dapat berubah seiring waktu.
Peran Aktor Global dalam Hubungan Internasional
Dalam konteks hubungan internasional, aktor-aktor global memainkan peran penting dalam membentuk dan mempengaruhi dinamika global. Berikut adalah beberapa aktor penting dan peran mereka:
1. Negara-negara
Negara-negara adalah aktor utama dalam hubungan internasional. Mereka bertanggung jawab untuk mempromosikan kepentingan nasional, menjaga kedaulatan, dan berpartisipasi dalam organisasi internasional untuk mencapai tujuan bersama.
2. Organisasi Internasional
Organisasi internasional seperti PBB, IMF, dan WHO memiliki peran krusial dalam memfasilitasi kerjasama dan menangani isu-isu global seperti perdamaian, pembangunan, dan kesehatan.
3. Aktor Non-Negara
Selain negara dan organisasi internasional, aktor non-negara seperti perusahaan multinasional, LSM, dan kelompok masyarakat sipil juga berperan dalam mengatasi isu-isu global dan mempengaruhi kebijakan internasional.
Isu-Isu Terkini dalam Hubungan Internasional
Hubungan inter selalu berada di bawah pengaruh isu-isu terkini yang berkembang di berbagai belahan dunia. Beberapa isu yang menjadi sorotan saat ini adalah:
1. Perubahan Iklim dan Lingkungan
Perubahan iklim menjadi ancaman global yang mempengaruhi negara-negara di seluruh dunia. Upaya kolaboratif diperlukan untuk mengurangi emisi gas rumah kaca dan menjaga keberlanjutan lingkungan.
2. Konflik dan Keamanan
Beberapa konflik bersenjata yang sedang berlangsung di beberapa wilayah menunjukkan betapa pentingnya perdamaian dan keamanan internasional. Upaya diplomatik dan mediasi harus dilakukan untuk mengatasi konflik dan mencegah eskalasi lebih lanjut.
3. Globalisasi dan Ekonomi
Ketergantungan antar negara dalam perdagangan dan investasi menunjukkan signifikansi globalisasi dalam ekonomi dunia. Namun, perlu juga perhatian terhadap ketidaksetaraan dan masalah sosial yang diakibatkan oleh globalisasi.
Hubungan Internasional Yang Dilakukan Oleh Setiap Negara Bertujuan
Hubungan ini yang dilakukan oleh setiap negara bertujuan untuk meningkatkan kesejahteraan masing masing negara yang terlibat dalam suatu Hubungan Internasional, untuk menjalin kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
Tidak bisa dimungkiri, suatu negara membutuhkan negara lain untuk memenuhi kebutuhan di dalam negerinya. Perbedaan kondisi geografis dan sumber daya manusia membuat setiap negara di dunia saling bergantung satu sama lain.
Jadi, Hubungan ini timbul karena adanya kebutuhan atau tujuan. Hal inilah yang menjadi satu di antara dasar adanya hubungan internasional antarnegara.
Berikut beberapa tujuan Hubungan Internasional
- untuk memacu dalam pertumbuhan ekonomi setiap negara.
- untuk menciptakan rasa saling pengertian antarbangsa dalam membina dan menegakkan suatu perdamaian.
- untuk menciptakan sebuah keadilan dan kesejahteraan bagi seluruh rakyat di dunia.
- untuk menjalin hubungan internasional antarnegara yang bersangkutan.
- untuk menjalin kerja sama di bidang politik, ekonomi, sosial, dan budaya.
- untuk memenuhi suatu kebutuhan warga negaranya.
- untuk membuka peluang dalam pemasaran produk dalam negeri ke luar negeri.
- untuk memperlancar sebuah hubungan ekonomi Antar negara
Hubungan Internasional merupakan perangkat organisasi yang menangani masalah Hubungan Internasional. Dalam hubungan internasional, terdapat banyak interaksi negara dan masyarakat internasional.
Makna adalah hubungan antar bangsa, kelompok-kelompok bangsa dan masyarakat dunia, dan kekuatan-kekuatan, proses-proses yang menentukan cara hidup, cara berfikir dan bertindak.
Hubungan Internasional adalah kerjasama antar negara, yaitu unit politik yang didefinisikan secara global untuk menyelesaikan berbagai masalah. Menurut K.J Holsti, istilah hubungan internasional senantiasa berkaitan dengan segala bentuk interaksi di antara masyarakat-masyarakat negara, baik itu yang dilakukan oleh pemerintah maupun oleh negara-negara.
Pengertian atau makna hubungan ini yang lain adalah tentang transaksi lintas batas dari semua jenis politik, ekonomi dan sosial, dan ilmu Hubungan Internasional juga mempelajari negosiasi perdagangan atau operasi dari institusi atau lembaga non-state.
Hubungan Internasional adalah sebuah ilmu yang juga mempelajari sebab dan akibat dari hubungan antar suatu negara. Adanya hubungan antar negara dapat disebabkan oleh adanya perbedaan sumber daya antara negara yang berbeda. Hubungan ini terjadi akibat saling ketergantungan (interdepensi) untuk dapat memenuhi kebutuhan antara suatu negara dengan negara lain.
Teori Hubungan Internasional dapat dibagi menjadi dua kelompok epistemologis: “positivis” dan “pascapositivis”. Teori positivis bertujuan untuk mereplikasi metode -metode ilmu alam dengan menganalisis dampak kekuatan material.
Teori tersebut biasanya berfokus pada fitur hubungan internasional seperti interaksi negara, ukuran pasukan militer, keseimbangan kekuasaan, dll. Epistemologi pascapositivis menolak ide bahwa dunia sosial dapat dipelajari dengan cara yang objektif dan bebas nilai.
Teori ini menolak ide-ide sentral berupa neo-realisme/liberalisme, seperti teori pilihan rasional, atas dasar bahwa metode ilmiah tidak dapat diaplikasikan ke dunia sosial dan bahwa ‘ilmu pengetahuan’ Hubungan Internasional mustahil ada.
Dikutip dari buku Pengantar Hubungan Internasional dari Asep Setiawan, berikut adalah definisi Hubungan Internasional menurut para ahli.
Menurut McClelland: Hubungan Internasional adalah sebagai studi tentang interaksi antara jenis-jenis kesatuan sosial tertentu dan juga termasuk studi yang membahas tentang keadaan relevan yang mengelilingi interaksi.
Menurut Drs. R. Soeprapto: Hubungan Internasional merupakan sebuah spesialis yang mengintegrasikan beberapa cabang pengetahuan lain yang mempelajari segi-segi internasional tentang kehidupan sosial manusia.
Menurut J.C. Johari: Hubungan Internasional merupakan sebuah studi tentang interaksi antar negara di dunia yang berdaulat.
Menurut Couloumbis dan Wolfe: Hubungan Internasional adalah suatu fenomena yang terlihat dan dapat ditemukan variabel dasarnya untuk menemukan karakter hubungan di setiap negara.
Menurut Mochtar Mas’oed: Hubungan Internasional adalah hubungan yang begitu kompleks karena adanya keterlibatan bangsa yang berdaulat sehingga diperlukan mekanisme yang lebih rumit melebihi hubungan antar kelompok.
Berikut adalah beberapa arti penting hubungan internasional bagi setiap negara
- Dapat menciptakan dan menjaga perdamaian serta keadilan di setiap negara.
- Dapat mencegah atau menyelesaikan sebuah konflik, perselisihan, permusuhan dan persengketaan sebuah negara yang mengancam perdamaian dunia.
- Mengenalkan penyelesaian masalah melalui diplomasi atau meja perundingan yang berpedoman pada nilai-nilai etik.
- Mewujudkan solidaritas antar negara-negara di dunia.
- Membantu sebuah negara yang sedang terancam perdamaian atau kemerdekaannya.
- Ikut berpartisipasi dalam menciptakan ketertiban dunia.
- Terjaminnya kehidupan sebuah negara, kelangsungan keberadaan dan kehadirannya di tengah negara lain