Isomer ialah dua senyawa yang memiliki rumus kimia sama, namun terdapat struktur berbeda. Sedangkan rumus kimia adalah rumus jumlah atom karbon dan unsur dalam satu molekul.
Isomer memiliki senyawa kimia dengan rumus sama, namun sifatnya berbeda. Hal ini karena adanya perbedaan dari segi struktural yang mempengaruhi keseluruhan sifat senyawa kimia.
Nah, keisomeran tersebut terjadi karena jenis atom dengan sifat masing-masing atom berbeda, sehingga menyebabkan kemungkinan variasi penataan struktur tersebut. Sebenarnya isomer itu sendiri terbagi menjadi 2 macam, yakni isomer struktur dan geometri atau stereoisomer.
Isomer Geometri
Isomer geometri sering dengan sebutan isomer cis-trans. Isomer geometri merupakan senyawa yang memiliki rumus molekul sama, namun dengan struktur ruang berbeda. Hal ini karena penataan atom terikat pada ikatan ganda atau rangkap.
Sedangkan urutan perpaduannya tidak berbeda. Oleh karena itu, dengan sebutan cis apabila gugus atau atom berada dalam satu sisi, Lalu dengan sebutan trans apabila gugus berada berbeda sisi.
Umumnya isomer geometri membentuk ikatan rangkap sebagai sumbu dengan syarat tiap atom karbon terlibat dalam ikatan ganda atau rangkap tersebut dan mengikat dua gugus atom yang berbeda.
Contoh Isomer Geometri
Senyawa alkena dari geometri tersebut yakni cis dan trans. Contohnya yakni 2 butena dengan rumus kimia C4H8 dan CH3-CH=CH-CH3. Senyawa tersebut dengan cis-2-butena dan trans 2 butena.
Dari pengertian isomer geometri tadi, tentu dapat lebih faham dengan contoh. Kedua rumus struktur tersebut dengan syarat isomer geometri apabila dari masing-masing atom karbon berikatan rangkap yakni 2 atom berbeda.
Jika atom tersebut bertukar tempat, maka yang terjadi struktur ruangnya berbeda pula. Kedua atom metil di cis-2 butena terikat karbon. Lalu tetap berada pada satu sisi ruang geometris. Sedangkan pada trans-2 butena pada sisi berbeda dan berseberangan. Penamaannya pun berbeda pula.
Isomer Alkana
Alkana adalah senyawa organik yang seluruhnya terdiri dari atom karbon dan hidrogen berikatan tunggal dan tidak memiliki gugus fungsi lainnya. Alkana sering disebut hidrokarbon jenuh karena memiliki jumlah maksimum hidrogen per karbon.
Pada Bagian 1.7, molekul alkana, etana, ditunjukkan mengandung ikatan CC sigma. Dengan menambahkan lebih banyak ikatan CC sigma, alkana yang lebih besar dan lebih kompleks dapat terbentuk.
Metana (CH 4 ), etana (C 2 H 6 ), dan propana (C 3 H 8 ) adalah awal dari serangkaian senyawa di mana setiap dua anggota dalam urutan berbeda dengan satu atom karbon dan dua atom hidrogen — yaitu, sebuah CH2satuan.
Setiap keluarga senyawa di mana anggota yang berdekatan berbeda satu sama lain dengan faktor tertentu (di sini gugus CH 2 ) disebut deret homolog. Anggota deret seperti itu, disebut homolog , memiliki sifat yang bervariasi secara teratur dan dapat diprediksi.
Metana (CH 4 ), etana (C 2 H 6 ), dan propana (C 3 H 8 ) adalah awal dari serangkaian senyawa di mana setiap dua anggota dalam urutan berbeda dengan satu atom karbon dan dua atom hidrogen — yaitu, satuan CH2 .
Perhatikan rangkaian pada Gambar 25.3.3. Urutan dimulai dengan C 3 H 8 , dan unit CH 2 ditambahkan pada setiap langkah naik deret. Setiap keluarga senyawa di mana anggota yang berdekatan berbeda satu sama lain dengan faktor tertentu (di sini gugus CH 2 ) disebut deret homolog. Anggota deret seperti itu disebut homolog, memiliki sifat yang bervariasi secara teratur dan dapat diprediksi.
Anggota Deret Homolog. Setiap formula berikutnya menggabungkan satu atom karbon dan dua atom hidrogen lebih banyak dari formula sebelumnya.
Deret homolog memungkinkan kita menulis rumus umum alkana: C n H 2 n + 2 . Dengan menggunakan rumus ini, kita dapat menulis rumus molekul untuk setiap alkana dengan jumlah atom karbon tertentu.
Misalnya, alkana dengan delapan atom karbon memiliki rumus molekul C 8 H (2 × 8) + 2 = C 8 H 18 .
Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang isomer, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.