Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-pagenavi domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the schema-and-structured-data-for-wp domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114
30+ Contoh Kata Stop Bullying - Akreditasi.org

30+ Contoh Kata Stop Bullying

Stop Bullying

Stop Bullying – Bully adalah perilaku kekerasan fisik ataupun mental yang mana ada satu orang atau lebih yang melakukan penyerangan atau mengintimidasi orang lain. Perilaku kekerasan ini biasa terjadi di lingkungan sekolah dan umumnya menimpa anak-anak dan remaja yang secara fisik lebih lemah dari teman-teman sebayanya.

Tindakan bully tidak hanya terjadi ketika pelaku melakukan kekerasan secara fisik kepada korban, seperti memukul, menampar, atau menendang.

Bully juga bisa dilakukan tanpa melakukan kekerasan fisik, seperti mengejek, memanggil seseorang dengan sebutan yang hina, atau bisa juga menyebarkan gosip tentang korban atau mempermalukannya di depan banyak orang.

Di era teknologi seperti sekarang ini, tindakan bullying makin mudah terjadi. Pelaku cukup memakai media sosial untuk menjatuhkan korbannya, seperti menyebarkan teks, foto, atau video bertema negatif tentang korban.

Kalangan yang mem-bully biasanya memiliki fisik yang kuat. Kemungkinan dia dibesarkan di keluarga atau lingkungan yang anggotanya suka melakukan kekerasan.

Kemungkinan kalangan yang di-bully akan mengalami dampak seperti:

  • Gangguan kesehatan mental, seperti depresi, rendah diri, cemas, sulit tidur nyenyak, ingin menyakiti diri sendiri, atau bahkan keinginan untuk bunuh diri.
  • Menjadi pengguna obat-obatan terlarang.
  • Prestasi akademik menurun. Efek ini mungkin bisa terjadi karena korban takut pergi ke sekolah sehingga berdampak kepada kegiatan belajarnya.
  • Ikut melakukan kekerasan. Kalangan yang di-bully kemungkinan akan melakukan balas dendam atau mencoba melakukan kekerasan pada dirinya sendiri.

Sementara efek negatif yang mungkin dialami oleh kalangan yang mem-bully antara lain:

  • Diberhentikan dari sekolah.
  • Menjadi pengguna narkoba.
  • Terancam dikenai hukuman pidana karena melakukan kekerasan.

Anak yang di-bully kemungkinan takut mengatakannya kepada orang lain. Dia juga mungkin akan berubah menjadi pendiam. Oleh karena itu, sebagai orang tua, Anda harus jeli melihat perubahan tingkah lakunya. Berikut ciri-ciri anak yang menjadi korban bully.

  • Yang tadinya semangat, kini dia menolak untuk bersekolah.
  • Prestasi belajarnya menurun.
  • Tiba-tiba kehilangan teman atau menghindari ajakan pertemanan.
  • Barang-barang miliknya menghilang atau hancur.
  • Mengalami perubahan nafsu makan.
  • Mengalami gangguan tidur.
  • Kabur dari rumah.
  • Terlihat stres saat pulang sekolah atau usai mengecek ponselnya.
  • Mungkin ada luka di tubuhnya.

Stop Bullying Poster

Satu di antara poster yang kerap terlihat ialah poster yang berisi anti-bullying. Hal ini karena bullying atau perundungan masih saja terjadi di berbagai lingkungan. Tak hanya di sekolah, kampus, melainkan juga di kantor.

Untuk terus mengingatkan bahaya bullying, poster-poster berisi ajakan maupun imbauan untuk tidak melakukan tindakan tercela ini banyak dipasang. Contoh kata-kata untuk poster anti-Bullying

  • Anda tidak pernah tahu apa yang orang lain alami. Perlakukan mereka dengan lembut!
  • Kata-katamu adalah senjata. Apakah kamu akan menggunakannya untuk kebaikan atau hal buruk?
  • Kata-kata bisa lebih menyakitkan daripada senjata.
  • Kata-kata kebaikan dapat menyelamatkan dunia.
  • Kata-kata Anda adalah pilihan Anda.
  • Mengetahui apa yang benar tidak berarti apa-apa kecuali kamu melakukan apa yang benar.
  • Tindakanmu diperhitungkan. Lawan bullying.
  • Bullying itu buruk. Itu membuat orang lain sedih.
  • Jangan diam menghadapi ketidakadilan.
  • Bersikaplah yang baik. Bersikaplah lembut. Peduli.
  • Bullying adalah kekerasan emosional.
  • Bully Free Zone.
  • Orang baik tidak membully.
  • Bela temanmu dan mereka akan membelamu.
  • Menyakiti orang lain tidak akan menyelesaikan masalahmu.
  • Saat kamu dewasa, bullying di sekolah akan menjadi penyesalan terbesarmu.
  • Jika Anda melihat sesuatu, katakan sesuatu.
  • Bullying: Jadilah cerdas, jangan mulai.
  • Bullying adalah kejahatan.
  • Jika kamu tidak bisa mengatakan sesuatu yang baik, jangan katakan apa pun.
  • Berpikirlah sebelum berbicara.
  • Kata-kata dan tindakanmu mengikutimu seumur hidup.
  • Ketahui batasan gurauan.
  • Bullying adalah pelecehan.
  • Kami setuju: Tidak ada toleransi untuk bullying di sini.
  • Bertemanlah dengan orang yang baik kepada semua.
  • Anda mengontrol tindakan Anda.
  • Jika kamu melihat pembully, beri tahu guru.
  • Tanyakan kepada dirimu setiap hari: Bagaimana kamu bisa menjadi teman yang lebih baik?
  • Kekejaman adalah tanda kelemahan.

Stop Bullying di Sekolah

Bullying adalah peristiwa yang wajib dicegah sedini mungkin, karena berdampak buruk pada korban dan pelaku. Peristiwa kekerasan ini bisa terjadi mulai jenjang sekolah dasar hingga menengah.

Dikutip dari situs Kementerian Pemberdayaan Perempuan dan Perlindungan Anak (Kemenpppa), bullying atau perundungan adalah segala bentuk penindasan atau kekerasan yang dilakukan dengan sengaja. Pelaku adalah satu atau sekelompok orang yang lebih kuat.

Kekerasan yang dilakukan terhadap orang lain ini dilakukan terus menerus dengan tujuan menyakiti. Bullying dapat dilakukan antar peserta didik, guru, peserta didik kepada guru, atau sebaliknya.

Untuk mengatasi bullying diperlukan kerja sama seluruh warga sekolah. Berikut adalah usaha pencegahan bullying dikutip dari laman Direktorat Sekolah Menengah Pertama Kemendikbud RI

  • Sosialisasi pemahaman perundungan di lingkungan sekolah

Hal penting yang menjadi dasar dalam pencegahan bullying adalah pemahaman terkait perundungan itu sendiri. Terutama efek bullying yang bisa menimbulkan trauma hingga dewasa.

Satuan pendidikan harus bisa memberikan pemahaman mengenai bullying kepada seluruh warga sekolah, baik guru, tenaga kependidikan, hingga peserta didik.

Pemahaman terkait bullying dapat dimulai dari hal-hal kecil seperti amanat pembina saat upacara, edukasi perundungan oleh guru di dalam kelas, ataupun membuat poster-poster terkait bullying yang dipajang di lingkungan sekolah.

  • Sensitif terhadap situasi dan kebutuhan korban

Seluruh komponen warga sekolah juga harus dilatih untuk memiliki rasa simpati dan juga empati kepada warga sekolah lainnya. Salah satunya adalah dengan memperhatikan ciri-ciri seseorang yang mengalami bullying dan menawarkan bantuan yang sesuai.

Ciri-ciri korban bullying seperti sering cemas, sering menyendiri, tidak percaya diri, ataupun memiliki luka fisik/memar di tubuhnya.

Jika melihat tanda-tanda seperti itu, lakukan pendekatan dengan korban untuk mengetahui detail perundungan lebih lanjut. Setelah itu, beri ia dukungan agar bisa bangkit melawan bullying yang dialami.

  • Membuat kebijakan terkait aksi perundungan

Karena maraknya bullying yang berakhir damai dan kurangnya mempertimbangkan efek psikologis korban, maka satuan pendidikan harus bisa membuat kebijakan, aturan, dan juga sanksi yang tegas terkait aksi bullying yang ada di lingkungan sekolah.

Salah satunya adalah dengan menetapkan mekanisme penanganan kasus yang tepat di sekolah. Selain itu, satuan pendidikan juga wajib tegas dan tidak pandang bulu dalam menindak pelaku perundungan. Hal ini guna membuat calon-calon pelaku bullying berpikir dua kali untuk melakukan tindakan pengecut tersebut.

  • Memastikan jalur komunikasi yang terbuka untuk pelaporan kasus

Ketika ada bullying terjadi sekolah seringkali terlambat mengetahui atau merespon. Karena itu, satuan pendidikan perlu memiliki sistem mekanisme pelaporan kasus bullying yang ada di lingkungannya.

Pembentukan mekanisme dan standar operasional untuk jalur komunikasi pelaporan yang aman dan sensitif adalah salah satu cara agar kasus bullying bisa lebih terungkap. Tak jarang korban ataupun warga sekolah lainnya enggan untuk melapor karena takut menjadi sasaran bullying selanjutnya.

  • Mengadakan kegiatan anti perundungan

Satuan pendidikan bisa memulai program sekolah yang menyebarkan pesan dan perilaku kebaikan untuk membangun norma yang menentang bullying. Program-program tersebut dapat dimasukkan ke dalam kegiatan intrakurikuler maupun kokurikuler.

Contoh kegiatan anti perundungan yang dapat dilakukan seperti Antibullying Day, pentas seni, penandatanganan deklarasi anti perundungan oleh seluruh warga sekolah, ataupun ide-ide kreatif lainnya.

Cara sekolah mencegah bullying tentunya akan sukses dan berhasil apabila seluruh ekosistem sekolah turut mendukung. Selain itu, lingkungan terdekat warga sekolah juga berperan penting dengan menanamkan nilai-nilai positif dalam bermasyarakat.

Demikianlah detail informasi mengenai stop bullying. Semoga bullying bisa dihilangkan dari dunia pendidikan dan sosial, agar tidak banyak yang menjadi korban akibat bullying tersebut, terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *