Switch case merupakan merupakan pernyataan yang dirancang khusus untuk menangani pengambilan keputusan yang melibatkan sejumlah atau banyak alternative.
Switch case adalah salah satu konstruksi dalam pemrograman yang digunakan untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai dari sebuah ekspresi atau variabel. Ini memungkinkan Anda untuk menjalankan blok kode tertentu berdasarkan nilai ekspresi yang sama.
Struktur umum dari switch case dalam banyak bahasa pemrograman yang perlu anda ketahui yaitu adalah sebagai berikut:
- case nilai1: // Blok kode yang akan dijalankan jika ekspresi sama dengan nilai1
break;
- case nilai2: // Blok kode yang akan dijalankan jika ekspresi sama dengan nilai2
break;
Cara kerja switch case yang perlu anda ketahui di bagian pemograman yaitu adalah sebagai berikut:
- Ekspresi diuji terhadap nilai-nilai yang didefinisikan dalam kasus (case).
- Jika nilai ekspresi cocok dengan salah satu kasus, blok kode yang sesuai dengan kasus tersebut akan dijalankan.
- Setelah blok kode selesai dieksekusi, program akan keluar dari switch case menggunakan pernyataan `break`.
- Jika tidak ada kasus yang cocok, blok kode dalam `default` (jika ada) akan dijalankan.
Switch case adalah salah satu struktur kontrol yang digunakan dalam pemrograman untuk mengambil keputusan berdasarkan nilai dari suatu ekspresi atau variabel.
Ini adalah cara yang lebih efisien untuk mengelola berbagai pilihan daripada menggunakan serangkaian pernyataan if-else.
Struktur switch case umumnya digunakan dalam berbagai bahasa pemrograman seperti C, C++, Java, C#, dan lainnya.
Switch case mengambil nilai dari ekspresi atau variabel tertentu yang akan dibandingkan dengan serangkaian nilai konstan atau case.
Case-case ini adalah pilihan yang berbeda yang akan dibandingkan dengan nilai ekspresi. Setiap case memiliki nilai konstan atau ekspresi yang harus sesuai dengan nilai ekspresi utama.
Kemudian Default adalah bagian opsional dari switch case yang akan dieksekusi jika tidak ada case yang cocok dengan nilai ekspresi. Ini adalah cara yang baik untuk mengatasi situasi di mana tidak ada pilihan yang cocok dengan nilai ekspresi.
Perlu diingat bahwa setiap case harus diakhiri dengan pernyataan “break” untuk menghindari eksekusi case-case berikutnya. Jika tidak ada “break” yang digunakan, program akan melanjutkan eksekusi ke case-case berikutnya setelah yang cocok.
Switch case adalah alat yang berguna untuk mengelola banyak pilihan dalam kode Anda dan meningkatkan kejelasan kode. Namun, gunakan dengan bijak dan pastikan untuk menangani semua kemungkinan nilai yang mungkin dari ekspresi.
Switch Case Pytho
Python tidak memiliki struktur switch-case seperti bahasa pemrograman lain seperti C++ atau Java.
Sebagai gantinya, Python menggunakan pernyataan `if`, `elif`, dan `else` untuk mengimplementasikan kontrol aliran program yang serupa dengan switch-case.
Berikut adalah contoh cara Anda dapat mengimplementasikan “switch-case” dalam Python:
- ‘case1’: ‘Ini adalah case 1’,
- ‘case2’: ‘Ini adalah case 2’,
- ‘case3’: ‘Ini adalah case 3’
Dalam contoh ini, fungsi `switch_case_example` menerima argumen dan mencocokkannya dengan nilai-nilai dalam kamus `switch`.
Jika ada kecocokan, maka nilai yang sesuai akan dikembalikan. Jika tidak ada kecocokan, maka nilai default akan dikembalikan.
Penting untuk dicatat bahwa pendekatan ini tidak seefisien seperti switch-case yang tersedia dalam bahasa pemrograman lain, terutama jika Anda memiliki banyak kasus yang berbeda.
Python biasanya mendorong penggunaan pernyataan `if` dan `elif` untuk kontrol aliran yang lebih kompleks.
Switch Case Golang
Dalam bahasa pemrograman Go (atau disebut juga Golang), tidak ada konsep “switch case” seperti yang ada dalam bahasa pemrograman lain seperti C, C++, atau Java. Go menggunakan pernyataan `switch` dengan gaya yang sedikit berbeda.
Pada Go, pernyataan `switch` digunakan untuk memilih satu dari beberapa blok kode yang akan dieksekusi berdasarkan nilai ekspresi tertentu.
Nah demikianlah artikel ini tentang switch case, semoga artikel ini dapat membantu anda dan saya ucapkan terimakasih.