Proses perencanaan atau planning adalah bagian dari daur kegiatan manajemen yang terutama berhubungan dengan pengambilan keputusan (decision making) untuk masa depan, baik jangka panjang maupun jangka pendek,
Sehubungan dengan pokok pertanyaan: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa, baik sehubungan dengan lembaga yang dimanajemeni maupun usaha-usahanya.
Proses perencanaan dapat dilaksanakan menyeluruh, misalnya dalam perencanaan korporat, perencanaan strategis, atau perencanaan jangka panjang.
Bisa juga dilakukan per divisi atau unit bisnis strategis menjadi rencana divisi atau anak perusahaan tertentu di dalam suatu korporasi yang lebih besar.
Bisa juga dilakukan berfungsi baik di dalam korporasi, di dalam divisi maupun unit bisnis individual, misalnya rencana fungsi pemasaran, rencana fungsi keuangan, rencana fungsi produksi dan distribusi, dan rencana fungsi personalia.
Bagaimanapun lingkup perencanaan yang dilakukan, pokok pertanyaan yang dipikirkan sama saja: apa, siapa, bagaimana, kapan, di mana, dan berapa. Perbedaannya menyangkut metode yang digunakan untuk menjawab pertanyaan-pertanyaan itu.
Proses Pencernaan Makanan
Berikut ini proses pencernaan makanan yang ada di dalam tubuh kita:
- Mulut
Makanan pertama kali masuk ke dalam mulut. Di mulut terjadi proses pencernaan secara mekanik dan kimiawi. Untuk proses pencernaan mekanik dilakukan oleh gigi sedangkan untuk proses pencernaan kimiawi dibantu oleh beberapa enzim seperti amilasi, ptialin dan juga enzim maltase.
- Kerongkongan
Setelah makanan diproses oleh mulut, selanjutnya makanan menuju kerongkongan terlebih dulu sebelum sampai ke lambung. Di kerongkongan, ada gerakan peristaltik (meremas-remas) yang berguna mendorong makanan menuju ke lambung.
- Lambung
Selanjutnya proses mencerna makanan terjadi di dalam lambung ketika makanan dihaluskan dengan otot-otot yang ada di lambung. Di sini juga proses pencernaan makanan secara kimiawi melalui enzim-enzim.
Enzim pepsin berfungsi untuk mengubah protein menjadi asam amino, enzim renin untuk mengubah protein menjadi kasein dan HCL (asam klorida) yang berfungsi memecah protein serta melawan virus dan bakteri yang masuk ke dalam sistem pencernaan.
- Usus halus
Setelah diproses dalam lambung selanjutnya makanan akan menuju usus halus. Usus halus terdiri dari duodenum (usus 12 jari), jejunum (usus kosong) dan ileum (usus penyerapan).
Di usus makanan kembali diproses secara kimiawi yang dibantu oleh enzim-enzim dari pankreas, empedu dan hati seperti tripsin, amilase, maltase, sukrase, laktase dan lipase.
- Usus besar
Setelah nutrisi dari makanan diserap usus halus, sisa-sisa makanan akan mengalami pembusukan dalam usus besar. Di usus besar air juga diserap sehingga nantinya makanan akan diubah menjadi feses (kotoran).
- Rektum dan anus
Feses akan disimpan dalam rektum sebelum dikeluarkan lewat anus. Di rektum terdapat sensor yang akan mengirimkan sinyal ke otak untuk memutuskan apakah feses dikeluarkan atau tidak.
Proses Perencanaan sdm
Proses perencanaan SDM adalah tahapan-tahapan terstruktur yang dilakukan perusahaan untuk memastikan tenaga kerja yang ada di dalamnya dapat mencapai tujuan bisnis dengan efektif. Berikut ini tahapan-tahapan perencanaan sdm:
- Buat rencana kebutuhan tenaga kerja jangka pendek dan panjang sesuai tujuan bisnis
Langkah pertama dalam proses ini adalah merencanakan kebutuhan tenaga kerja baik untuk jangka pendek maupun jangka panjang sesuai dengan tujuan bisnis.
Hal ini melibatkan mengidentifikasi proyeksi pertumbuhan perusahaan, peluang pasar, dan strategi bisnis untuk memastikan keberlanjutan serta kesesuaian SDM yang dibutuhkan.
- Pertimbangkan tren industri dan kebutuhan tenaga kerja di masa depan
Penting bagi tim HR untuk mempertimbangkan tren industri terkini dan perkembangan teknologi yang dapat mempengaruhi kebutuhan tenaga kerja di masa depan.
Dengan memahami perubahan dalam industri, perusahaan dapat lebih responsif dalam mengantisipasi kebutuhan akan keterampilan dan kompetensi karyawan yang relevan.
- Identifikasi kompetensi karyawan yang sudah ada
Langkah selanjutnya adalah mengidentifikasi kompetensi dan keterampilan yang dimiliki oleh karyawan saat ini.
Dengan memahami latar belakang dan potensi karyawan, tim HR dapat mengoptimalkan SDM yang ada dan mengevaluasi apakah kualifikasi yang dimiliki sesuai dengan kebutuhan posisi pekerjaan yang ada.
- Tentukan kualifikasi kandidat untuk mengisi posisi-posisi yang dibutuhkan
Berdasarkan rencana kebutuhan tenaga kerja yang telah disusun, tentukan kualifikasi dan persyaratan yang dibutuhkan untuk mengisi posisi-posisi penting dalam perusahaan.
Hal ini membantu dalam proses perekrutan dan memastikan bahwa calon karyawan yang dipilih memiliki kompetensi yang sesuai dengan tuntutan pekerjaan.
- Identifikasi Sumber Daya Eksternal
Selain mengandalkan karyawan internal, penting untuk mengidentifikasi sumber daya eksternal seperti mitra atau penyedia layanan yang mungkin diperlukan untuk mendukung pertumbuhan perusahaan.
Mengandalkan sumber daya eksternal juga membantu perusahaan dalam menghadapi fluktuasi permintaan dan kebutuhan proyek yang beragam.
- Tentukan tipe pengembangan yang dibutuhkan karyawan saat ini
Tentukan jenis pengembangan dan pelatihan yang dibutuhkan oleh karyawan saat ini untuk meningkatkan keterampilan dan pengetahuan mereka.
Mengidentifikasi kebutuhan pengembangan karyawan membantu meningkatkan produktivitas, kinerja, dan loyalitas karyawan.
- Tinjau Kembali dan Evaluasi
Terakhir, lakukan tinjauan dan evaluasi berkala terhadap rencana SDM yang telah disusun. Dalam lingkungan startup yang berubah cepat,
evaluasi berkala membantu memastikan bahwa rencana tetap relevan dengan perkembangan perusahaan dan dapat disesuaikan dengan perubahan kebutuhan tenaga kerja.
Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Proses Perencanaan, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.