Geologi Rekayasa – Geology (berasal dari Yunani: geo ,= bumi dan logos kata, ilmu) adalah ilmu (sains) yang mempelajari tentang bumi, komposisinya, bangun, sifat-sifat fisik, sejarah dan proses pembentukannya.
Kata “geologi” pertama kali digunakan oleh Jean-Andre Deluc dalam tahun 1778 dan diperkenalkan sebagai istilah yang baku oleh Horace-Benedict de Saussure tahun 1779.
Geologi adalah suatu ilmu pengetahuan Kebumian yang mempelajari Planet Bumi beserta intinya yang pernah benar. .
Geologi rekayasa atau geologi teknik adalah salah satu cabang geologi yang berkaitan dengan geologi terapan. Pekerjaan yang berkaitan dengan pemetaan geologi teknik dilakukan dengan mekanisme pengindraan jauh.
Geologi rekayasa merupakan salah satu disiplin ilmiah yang mengembangkan disiplin ilmiah lainnya, yaitu geologi lingkungan. Pembentukan geologi lingkungan merupakan hasil interaksi keilmuan antara geologi rakayasa, geomorfologi terapan dan geologi ekonomi.
Ketiga keilmuan ini kemudian memunculkan tiga kecenderungan kajian penataan lingkungan yaitu pembangunan berkelanjutan, pertentangan proses geologi pada alam, dan pergeseran dari keterlibatan manusia terhadap penataan lingkungan dari reaktif menjadi proaktif.
Penerapan geologi teknik ialah pada pekerjaan konstruksi teknik yang berkaitan dengan pengembangan wilayah, permukiman, sarana dan prasarana umum, serta penanggulangan bencana.
Pelaporan hasil penyelidikan pada geologi teknik terbagi menjadi dua yaitu pelaporan geoteknikal dan pelaporan geoteknikal faktual.
Pemetaan geologi pada geologi rekayasa menggunakan peralatan utama yang meliputi peta topografi, kompas geologi, palu geologi (batuan sedimen dan batuan beku), teropong, larutan asam klorida, altimeter, Sistem Pemosisi Global dan kamera.
Proses pemetaannya diawali dengan pengadaan peta topografi yang kemudian dianalisis untuk memperoleh rencana kerja bagi unit pemetaan. Setelah itu diadakan kunjungan ke lokasi yang akan dipetakan untuk pengamatan.
Setelah peralatan disiapkan, dilakukan pemetaan yang terperinci. Hasil pemetaan kemudian diperiksa kembali untuk mengadakan deduksi analisis laboratorium. Setelah hasil deduksi diterima, maka pemetaan geologi diberi finalisasi akhir.
Penelitian geologi rekayasa dilakukan oleh seorang ahli geologi atau ahli geologi rekayasa terdidik, tenaga profesional yang terlatih dan memiliki kemampuan untuk mengenali dan menganalisis bahaya geologi serta kondisi geologi yang merugikan.
Keseluruhan tujuan tersebut adalah untuk melindungi jiwa dan harta benda dari kerusakan serta solusi untuk masalah-masalah geologi.
Geologi rekayasa dalam bidang teknik sipil
Pemetaan geologi rekayasa memiliki perbedaan dengan pemetaan geologi pada umumnya. Hasil pemetaan geologirekayasa hanya digunakan pada penerapan rekayasa teknik sipil, bencana geologi dan geologi lingkungan.
Geoteknik adalah salah satu cabang dari ilmu Teknik Sipil. Di dalamnya diperdalam pembahasan mengenai permasalahan kekuatan tanah dan batuan serta hubungannya dengan kemampuan menahan beban bangunan yang berdiri di atasnya.
Geologi Teknik adalah aplikasi geologi untuk kepentingan keteknikan, yang menjamin pengaruh faktor-faktor geologi terhadap lokasi, desain, konstruksi, pelaksanaan pembangunan (operation) dan pemeliharaan hasil kerja keteknikan atau engineering works (American Geological Institute dalam Attewell & Farmer, 1976).
Pada penerapan teknik sipil, penyebaran litologi pada peta geologi rekayasa diberi batasan yang jelas terhadap batuan dan kelapukannya. Pemetaan geologi rekayasa juga menggunakan standar tertentu.
Standar yang digunakan untuk klasifikasi massa batuan yaitu Biro Reklamasi Amerika Serikat atau Asosiasi Jalan Raya Negara Bagian Amerika Serikat dan Pejabat Transportasi.
Sedangkan untuk klasifikasi batuan menggunakan sistem klasifikasi peringkat massa batuan, indeks kekuatan geologi, atau standar Institut Geoteknikal Norwegia. Pemetaan geologi rekayasa juga mengutamakan sistem kekar vertikal.
Sedangkan pada penerapan teknik sipil, pemetaan geologi rekayasa memerlukan beberapa informasi seperti mata air dan muka air tanah, potensi longsor dan banjir, mitigasi bencana rayapan tanah serta sumber erosi dan pelapukan tanah.
Standardisasi terhadap simbol-simbol peta geologi teknik diajukan pada tahun 1980 oleh Divisi Geologi Teknik dari organisi Masyarakat Geologi Amerika dan Asosiasi Internasional untuk Teknik Geologi.
Penetapan simbol-simbol ini kemudian merupakan hasil gabungan dari pengembangan teknik pemetaan geomorfologi dan simbol dari unit-unit peta geologi teknik yang umum.
Kelompok rekayasawan dari Masyarakat Geologi London kemudian juga menetapkan pemasukan data geomorfologi ke dalam peta geologi teknik untuk mengadakan pekerjaan-pekerjaan geologi teknik.
Nah itulah informasi yang bisa kami bagikan mengenai Geologi Rekayasa, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.