Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-pagenavi domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the schema-and-structured-data-for-wp domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114
Anatomi Ternak Dan Penjelasan - Akreditasi.org

Anatomi Ternak Dan Penjelasan

Anatomi Ternak

Anatomi Ternak – Kata anatomi berasal dari bahasa Yunani, anatem yang berarti membuka dengan jalan mengiris atau menguraikan. Artian ilmiahnya anatomi bermakna “yaitu ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh makhluk hidup.

Sehingga anatomi ternak adalah ilmu yang mempelajari bentuk dan susunan tubuh hewan piaraan (Domesticated Animals). Ilmu anatomi ternak dibagi dalam Beberapa bagian : seperti osteology dan histology.

Osteology adalah ilmu yang mempelajari tentang kerangka (skeleton). Osteology berasal dari kata os dari bahasa latin dan osteon dari bahasa Yunani yang artinya tulang. Tulang merupakan bagian tubuh atau organ dari suatu individu yang mulai tumbuh dan berkembang sejak masa embrional.

Sistem tulang merupakan salah satu hasil perkembangan dari sel-sel mesoderm pola bangunan tubuh suatu individu ditentukan oleh kerangka yang disusun dari puluhan atau ratusan tulang.

Sedangkan histology berasal dari kata histon, yang artinya kumpulan beberapa sel yang mempunyai satu atau lebih kekhususan fungsi yang membentuk jaringan. Jadi, histology adalah ilmu yang mempelajari tentang jaringan tubuh.

Sistem Kerangka Ternak (Osteology) 

Tulang merupakan materi yang keras dan kaku yang membentuk rangka dalam pada hewan maupun manusia.Susunan tulang yang membentuk rangka keras dari seekor hewan dinamakan skeleton.

Fungsi dari skeleton dapat disimpulkan sebagai berikut:

  • Sebagai alat penunjang tubuh
  • Sebagai alat gerak yang pasif
  • Untuk melindungi organ tubuh yang lunak dan mudah rusak
  • Untuk memberi bentuk pada tubuh hewan
  • Sebagai tempat pembuatan unsur-unsur darah.

Pembagian tulang dilakukan berdasarkan fungsi dan bentuknya. Penggolongan bentuk-bentuk tulang ada 4, yaitu:

  • Ossa longa (tulang panjang). Bentuknya silindirs, panjang dengan kedua ujung membesar. Bagian tengan yang silindirs dinamakan corpus (diaphyse). Ossa longa terdapat pada tulang-tulang kaki dan bertugas sebagai alat pengumpil atau alat penunjang tubuh.
  • Ossa plana (tulang pipih). Bentuknya pipih, bertugas untuk melindungi bagian tubuh yang lunak seperti otak, jantung dan paru-paru.
  • Ossa brevia (tulang pendek). Tulang-tulang ini mempunyai panjang, tinggi dan lebar yang hampir sama.fungsinya adalahuntuk mencegah benturan atau untuk mengurangi pergeseran dan perubahan arah dari tendon.
  • Ossa irregularia (tulang berbentuk tak teratur). Kelompok tulang ini berbentuk tak teratur.

SISTEM PEROTOTAN TERNAK (MIOLOGY)

Secara garis besar ada tiga tipe otot, yaitu: otot polos, otot seran lintang involunter (tidak dipengaruhi kehendak) dan otot seran lintang volunter (dipengaruhi oleh kehendak).

  • Otot polos (otot involunter, visceral, bukan seran lintang) tidak memperlihatkan adanya garis-garis melintangdan terdapat pada sistem-sistem yang menjalankan fungsinya secara otomatis. Otot polos terdapat pada dinding traktus digestivus yang berperan dalam menggerakkan dan mencampur makanan dari lambung ke intestinum (usus), tanpa dipengaruhi kehendak.
  • Otot seran lintang involunter, tidak dipengaruhi oleh kehendak, dikenal juga sebagai otot jantung, terdapat hanya pada jantung. Kontraksi otot jantung bersifat inheren dan berirama, serta tidak membutuhkan rangsangan saraf.
  • Otot seran lintang volunteer (otot skeletal merupaka daging yang kit akenal seharihari, jika dilihat dengan mikroskop, mak sel otot menunjukkan adanya garis-garis melintang. Masing-masing sel mengandung beberapa nucleus (multinuklei), yang terletak dekat permukaan sel.

Anatomi dan Fisiologi Ternak Adalah

Anatomi merupakan ilmu yang mempelajari bentuk dan struktur organ tubuh, dengan demikian anatomi dapat dibedakan secara umum sebagai Gross Anatomy dan Microscopic Anatomy.

Gross Anatony adalah mempelajari struktur organ tubuh yang dapat dilihat dengan mata telanjang, sedangkan Microscopic Anatomy adalah mempelajari struktur tubuh yang memerlukan mikroskop untuk melihatnya.

Physiology merupakan ilmu yang mempelajari fungsi dari tubuh dan semua dari bagian-bagian organ tubuh, termasuk didalamnya sel, jaringan dan organ.

Dengan demikian mempelajari anatomi fisiologi secara umum dapat dibagi kedalam fungsi dan integrasi dari sepuluh sistem organ tubuh, yaitu: Sistem pembungkus (kulit), sistem kerangka, sistem perototan, sistem peredaran darah, sistem pencernakan, sistem syaraf, sistem pernafasan, sistem urinary, sistem hormonal dan sistem reproduksi.

Beberapa hal penting yang perlu dipelajari dalam Anatomi dan Fisiologi Ternak ini, dimulai dari bagian terluar dari tubuh ternak yaitu integumentary systematau system yang menutupi. Sistem ini terdiri dari sebagian besar dari bagian kulit ternak, tanduk, dan kuku.

Kemudian skeletal system dan muscular system yaitu membicarakan tentang system kerangka tubuh dan perototan/perdagingan. Berikutnya adalah circulatory system atau sistem sirkulasi, sistem ini akan membicarakan tentang peredaran darah yang dimotori oleh jantung.

Berikutnya akan dibicarakan tentang digestive system, dalam hal ini yang dibicarakan adalah sistem pencernakan ruminansia, pseudo ruminan dan non ruminan atau monogastrik. Berikutnya adalah respiratory system atau sistem pernafasan, nervous system, urinary system dan endocrine system.

Beberapa bagian terakhir adalah reproductive system yang terbagi atas male reproductive system dan female reproductive system, kemudian lactation system dan growth and development system.

Anatomi Ternak Sapi

Hewan ruminansia adalah herbivora dengan sistem pencernaan yang terbagi menjadi dua fase atau langkah. Karena keunikan dalam sistem pencernaan makanan, meski tidak semua hewan yang masuk kategori herbivora dikatakan sebagai hewan dengan dua fase makan karena tidak semua jenis hewan pemakan tumbuhan memiliki pencernaan ini.

Sapi merupakan salah satu contoh hewan ruminansia yang paling mudah ditemui. Jerapah juga termasuk dengan keistimewaan ruminansia, adapula jenis hewan ternak lain seperti kambing.

Jerapah bukan hewan ternak, tapi salah satu dalam hewan pemamah biak atau ruminansia, pengertian mudah apa yang dimaksud dengan hewan ruminansia.

Sistem  pencernaan hewan ruminansia terbagi menjadi dua langkah, pertama pada mengunyah menjadi paling lama dalam hal ini.

Mengunyah makanan dalam waktu yang cukup lama membuat sistem pencernaan hewan ruminansia lebih efektif, penyerapan nutrisi makanan juga dibantu mikroorganisme yang terdapat di dalam perut hewan.

Anatomi Sistem Pencernaan Hewan Ruminansia Sapi dan Fungsinya

  • Rongga Mulut

Mulut hewan ini terdiri dari gigi, lidah, kelenjar ludah (saliva) berupa dengan berbagai komponen organik dan anorganik.

Saliva memiliki fungsi yang banyak, salah satunya dalam membantu menelan makanan, kemudian proses menyuplai nutrien mikroba. Makanan yang masuk ke dalam mulut, dihancurkan gigi dengan saliva dan tiga pasangan glandula.

  • Glandula Parotis, berada di depan telinga.
  • Glandula Submandibularis, di rahang bawah.
  • Glandula Sublingualis, di bawah lidah.
  • Esofagus (Kerongkongan)

Saluran penghubung antara rongga mulut dengan lambung, ujung kerongkongan terdapat area yang disebut dengan nama faring.

Selain itu ada pula epiglotis berupa klep yang fungsinya mengatur makanan tidak masuk ke dalam trakea atau tenggorokan. Fungsi utama esofagus untuk menyalurkan makanan ke lambung lewat gerakan peristaltik.

  • Lambung

Keunikan dari sistem pencernaan hewan ruminansia adalah sebenarnya ada pada lambung yang memiliki empat bilik berbeda.

Pada sapi misalnya, lambung berfungsi sebagai perut besar untuk tempat makanan diletakkan setelah dikunyah. Empat bilik lambung berbeda ini masing-masing dinamai, rumen, retikulum, omasum dan abomasum.

  • Usus Halus

Usus halus hewan ruminansia terdapat tiga bagian, di antaranya duodenum, jedunum dan ileum, biasanya panjang usus halus mencapai 20-30 kali dari panjang tubuh hewan ruminansia itu sendiri.

Duodenum menghasilkan cairan alkali yang fungsinya untuk pelumas dan pelindung dindin duodenum dari asam hidroklorat yang masuk dari lambung abomasum.

  • Usus Besar

Usus besar yang dimiliki sapi terdapat dua bagian, disebut dengan cecum dan colon, ceum berbentuk kantong yang bercabang dari usus besar dan letaknya ke belakang.

Colon berbentuk gulungan seperti obat nyamuk dan letaknya ke ke atas, datar dan turun. Usus besar merupakan tempat dari penyerapan air dan sisa nutrisi dari makanan.

  • Rektum dan Anus

Lubang untuk feses keluar dari tubuh sapi dinamakan dengan rektum, sebelum dibuang feses lebih dulu ditampung pada bagian rektum.

Jika feses sudah siap keluar, maka otot spinkter akan mengatur pembukaan serta penutupan pada anus, otot ini juga memiliki dua otot lain yang dinamakan dengan otot polos dan otot lurik.

Demikianlah pembahasan mengenai anatomi ternak. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai materi ini, sekian terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *