Tiga tokoh yang berpidato dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, yaitu

Tiga tokoh yang berpidato dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei - 1 Juni 1945, yaitu

Tiga tokoh yang berpidato dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, yaitu – Sejarah perumusan pancasila tentang pembentukan Pancasila sebagai dasar negara Indonesia bermula dari pidato yang disampaikan oleh Presiden pertama Indonesia, Soekarno, pada Sidang Badan Penyelidik Usaha-Usaha Persiapan Kemerdekaan Indonesia (BPUPKI) pada tanggal 1 Juni 1945.

Pada awal sejarah perumusan pancasila, pemerintah Jepang yang sedang berusaha untuk memenangkan hati rakyat Indonesia, mendirikan BPUPKI atau dalam bahasa Jepang disebut Dokuritsu Junbi Cosakai, dengan tujuan untuk mempersiapkan kemerdekaan bagi Indonesia.

Berdasarkan buku Pendidikan Pancasila dan Kewarganegaraan untuk SMP Kelas VII yang ditulis oleh Zaim Uchrowi dan Ruslinawati, BPUPKI didirikan pada tanggal 29 April 1945.

Saat awal berdiri, BPUPKI dipimpin oleh Radjiman Wedyodiningrat, seorang dokter yang pernah menempuh pendidikan di Belanda, Inggris, Prancis, dan Amerika Serikat.

Setelah dibentuk, BPUPKI yang terdiri dari 69 anggota yang mewakili Indonesia dan Jepang, mengadakan sidang perdana untuk merancang dasar negara Indonesia.

Sidang pertama tersebut diadakan di Gedung Chuo Sangi-in (sekarang dikenal sebagai Gedung Pancasila) di Jakarta, pada tanggal 29 Mei hingga 1 Juni 1945.

Pada saat sidang, beberapa tokoh mengusulkan gagasan untuk rumusan pancasila yang dikenal dengan nama Pancasila, di antaranya adalah Moh. Yamin, Soepomo, dan Soekarno.

Tokoh-Tokoh Yang Mengusulkan Rumusan Pancasila

Ada tiga tokoh nasional bersejarah yang menjadi pengusul rumusan pancasila, berikut penjelasannya:

1. Moh. Yamin

Pada tanggal 29 Mei 1945, Moh. Yamin mengusulkan dasar negara secara tertulis kepada ketua sidang dan juga secara lisan.

Usulan lisan tersebut terdiri dari:

  • Peri Kebangsaan.
  • Peri Kemanusiaan
  • Peri Ketuhanan
  • Peri Kerakyatan, dan
  • Kesejahteraan Rakyat

Sedangkan usulan tertulisnya terdiri dari:

  • Ketuhanan Yang Maha Esa
  • Kebangsaan persatuan Indonesia
  • Rasa kemanusiaan yang adil dan beradab
  • Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan
  • Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

2. Soepomo

Soepomo merupakan tokoh penting berikutnya dalam perumusan Pancasila. Pada tanggal 31 Mei 1945, ia menyampaikan usulannya. Menurutnya, negara Indonesia merdeka harus mampu menyatukan semua golongan dan pandangan individu, serta menyatukan diri dengan berbagai lapisan masyarakat.

Berikut adalah usulannya mengenai dasar negara:

  • Persatuan (Unitarisme)
  • Kekeluargaan
  • Keseimbangan lahir dan batin
  • Musyawarah
  • Keadilan rakyat

Soepomo juga menegaskan bahwa negara Indonesia merdeka tidak boleh menyatukan dirinya hanya dengan golongan terbesar dalam masyarakat atau golongan paling kuat (golongan politik atau ekonomi yang paling kuat).

3. Ir. Soekarno

Pada tanggal 1 Juni 1945, Soekarno menyampaikan pidato mengenai dasar negara Indonesia merdeka. Dalam pidatonya, ia menyampaikan usulan yang berbentuk Philosophische Grondslag atau Weltanschauung, yaitu fundamen, filsafat, pikiran, jiwa, dan hasrat yang sedalam-dalamnya demi mendirikan negara yang kekal abadi.

Soekarno memberikan usulan dasar negara dengan sebutan Panca Dharma. Usulan tersebut kemudian dengan anjuran para ahli bahasa, diubah namanya menjadi Pancasila. Berikut adalah rumusan dasar negara yang diusulkan oleh Soekarno:

  • Kebangsaan Indonesia
  • Internasionalisme atau Perikemanusiaan
  • Mufakat atau Demokrasi
  • Kesejahteraan Sosial
  • Ketuhanan Yang Maha Esa

Gagasan dalam pidato Soekarno menjadi awal mula perumusan Pancasila. Kemudian Sidang BPUPKI sepakat untuk menggunakan nama Pancasila sebagai dasar negara Indonesia. Hal ini memicu lahirnya Hari Kelahiran Pancasila yang diperingati setiap 1 Juni di Indonesia.

Seluruh usulan dari tiga tokoh tersebut kemudian ditampung, dibahas, dan dirumuskan oleh Panitia Sembilan yang dibentuk BPUPKI. Setelah berunding, Soekarno mengutarakan akhir rumusan dasar negara di hadapan peserta sidang di Gedung Cuo Sangi In (kini Gedung Pancasila Kementerian Luar Negeri).

Soekarno menyampaikan bahwa, Yamin adalah orang yang mengusulkan nama Pancasila sebagai dasar negara. Sebagai Sejarawan, Yamin memilih nama Pancasila dari bahasa Sansekerta. Akhirnya nama Pancasila dipilih sebagai dasar negara Republik Indonesia dan diresmikan oleh Panitia Persiapan Kemerdekaan Indonesia (PPKI) pada tanggal 18 Agustus 1945.

Usulan Rumusan Pancasila tersebut adalah: Ketuhanan Yang Maha Esa. Kemanusiaan yang adil dan beradab. Persatuan Indonesia. Kerakyatan yang dipimpin oleh hikmat kebijaksanaan dalam permusyawaratan/perwakilan. Keadilan sosial bagi seluruh rakyat Indonesia.

Demikianlah pembahasan mengenai tiga tokoh yang berpidato dalam sidang BPUPKI tanggal 29 Mei – 1 Juni 1945, yaitu. Semoga informasi ini bisa menambah wawasan dan kecintaan kita terhadap tanah air ini. Semoga bermanfaat sekian terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *