Perdana Menteri Srilanka yang merupakan salah satu pencetus Konferensi Asia-Afrika adalah

Perdana Menteri Srilanka yang merupakan salah satu pencetus Konferensi Asia-Afrika adalah

Perdana Menteri Srilanka yang merupakan salah satu pencetus Konferensi Asia-Afrika adalah – Konferensi Asia Afrika (KAA) adalah konferensi antar negara Asia dan Afrika yang diselenggarakan di Bandung pada 18-24 April 1955. 

Konferensi ini bertujuan sebagai sarana mempererat negara-negara di Asia dan Afrika, terutama dalam mempertahankan kedaulatan setiap negara di Asia dan Afrika, serta upaya dalam melawan rasialisme dan imperialisme.

KAA juga merupakan bentuk respon terhadap terjadinya Perang Dingin, pengembangan nuklir, serta ketidakberhasilan PBB dalam menangani sejumlah masalah di dunia. Konferensi ini mulanya diprakarsai oleh 5 tokoh yang berasal dari lima negara berbeda. 

Nah jika ada pertanyaan yang kalian temui mengenai siapa Perdana Menteri Srilanka yang merupakan salah satu pencetus Konferensi Asia-Afrika adalah, nah kalian dapat menjawab dari pertanyaan tersebut dengan membaca artike ini dengan Seksama.

Perdana Menteri Srilanka yang merupakan salah satu pencetus Konferensi Asia-Afrika adalah…., pastinya kalian penasaran dengan jawaban pertanyaan di atas. 

Mari kita bahas dulu sejarah dari Konferensi Asia-Afrika, dengan mengetahui Konferensi Asia-Afrika ini kalian akan menemukan jawaban atas pertanyaan tadi.

Sejarah Konferensi Asia-Afrika

Hari peringatan Konferensi Asia Afrika selalu diperingati pada tanggal 18 April. Konferensi Asia Afrika (KAA) pertama kali dilakukan pada 18–24 April tahun 1955 di Gedung Merdeka, Bandung, Jawa Barat. 

Pertemuan ini dilakukan dengan tujuan untuk memperjuangkan kepentingan negara-negara Asia Afrika. Beberapa diantaranya adalah mempertahankan kedaulatan negara-negara Asia Afrika, melawan imperialisme, dan rasialisme. 

Hasil dari Konferensi Asia Afrika merupakan Dasasila Bandung yang terdiri dari 10 poin. Lantas, apa yang melatarbelakangi terjadinya Konferensi Asia Afrika? Berikut informasi seputar sejarah peringatan Konferensi Asia Afrika yang perlu kamu ketahui!

Peristiwa yang Melatarbelakangi Konferensi Asia Afrika

Melansir dari laman Asian Africa Museum, salah satu peristiwa penting yang melatarbelakangi KAA adalah berakhirnya Perang Dunia II (PD II) pada tahun 1945. Berakhirnya PD II ternyata bukanlah akhir dari polemik internasional. 

Setelah PD II berakhir, terjadi Perang Dingin antara Blok Barat dan Blok Timur yang membuat situasi semakin pelik.

Seperti diketahui bahwa sebagian besar negara di Asia dan Afrika adalah bekas jajahan bangsa Eropa maupun Amerika. 

Di masa tersebut, masih ada beberapa negara di Asia dan Afrika yang belum mendapatkan kemerdekaannya. Lebih dari itu, Perserikatan Bangsa-Bangsa (PBB) belum mampu menuntaskan persoalan tersebut saat itu. 

Peristiwa-peristiwa tersebut lah yang mendorong bangsa-bangsa di Asia dan Afrika berinisiatif untuk menciptakan rasa solidaritas dan menjalin persatuan dengan diadakannya KAA di Bandung. 

Persiapan Pembentukan Konferensi Asia Afrika

Tercetusnya KAA dimulai pada tanggal 25 April sampai 2 Mei 1954. Kala itu, Ali Sastroamidjojo yang menjabat sebagai Perdana Menteri Indonesia memenuhi undangan Perdana Menteri Sir John Kotelawala  (Perwakilan dari Sri Lanka ini merupakan seorang tentara, politisi, sekaligus Perdana Menteri Sri Lanka yang menjabat dari 1953 sampai 1956. 

Pada forum Konferensi Kolombo, ia mendorong para negara di Asia dan Afrika untuk membicarakan permasalahan di negara mereka. 

Dari situ, akhirnya Konferensi Asia Afrika pun dilaksanakan.), Sir John Kotelawala. Dalam pertemuan tersebut, Ali Sastroamidjojo bertemu dengan beberapa pemimpin negara Asia dan Afrika lainnya. 

Dari pertemuan ini lah muncul gagasan untuk membuat sebuah forum di antara negara-negara Asia dan Afrika. Dalam pertemuan tersebut pula, Indonesia diusulkan untuk menjadi tuan rumah. 

Pada 28–29 Desember 1954, pemimpin-pemimpin negara Asia dan Afrika berkumpul di Bogor untuk menyusun kerja sama yang bersifat netral dan tidak memihak blok manapun. 

Kemudian, Indonesia memilih Kota Bandung sebagai tempat digelarnya pertemuan yang diberi nama Konferensi Asia-Afrika. 

Tanggal 5 Januari 1955, Samsi Hardjadinata, yang saat itu menjabat Gubernur Jawa Barat, membentuk panitia persiapan KAA. 

Samsi Hardjadinata beserta panitia bertugas untuk menyediakan akomodasi, transportasi, logistik, keamanan, penerangan, komunikasi, kesehatan, hiburan, dan lain-lain, untuk para perwakilan negara-negara peserta KAA. 

Presiden Sukarno lalu berinisiatif untuk mengubah nama dua gedung di Bandung yang nantinya menjadi tempat KAA. Pertama adalah Gedung Dana Pensiun yang diubah menjadi Gedung Dwiwarna dan Gedung Concordia yang diganti nama menjadi Gedung Merdeka.

Negara-Negara Peserta Konferensi Asia Afrika

Indonesia adalah salah satu negara pelopor sekaligus penyelenggara Konferensi Asia Afrika. Selain Indonesia, ada 5 tokoh utama yang terdiri dari beberapa negara yang juga mempelopori KAA, yaitu: 

  • Ali Sastroamidjojo (Indonesia). 
  • Mohammad Ali Bogra (Pakistan). 
  • Jawaharlal Nehru (India). 
  • Sir John Kotelawala (Ceylon/Sri Lanka). 
  • U Nu (Burma/Myanmar). 

Dilansir laman Kementerian Luar Negeri, ada 29 negara dari Asia maupun Afrika yang mengikuti pertemuan ini, yaitu:

  • Afganistan.
  • Arab Saudi.
  • Burma (Myanmar).
  • Sri Lanka.
  • China.
  • Thailand.
  • Ethiopia.
  • India.
  • Indonesia.
  • Irak.
  • Iran.
  • Jepang.
  • Kamboja.
  • Laos.
  • Lebanon.
  • Liberia.
  • Libya.
  • Mesir.
  • Nepal.
  • Pakistan.
  • Filipina.
  • Sudan.
  • Suriah.
  • Turki.
  • Vietnam Utara.
  • Vietnam Selatan.
  • Yaman.
  • Yordania.
  • Siprus.

Perlu diketahui bahwa Siprus dan Turki saat itu belum diputuskan untuk bergabung dengan Eropa. Nah, itulah informasi seputar sejarah hari peringatan Konferensi Asia Afrika yang perlu kamu ketahui.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *