Etika komunikasi merupakan gagasan moral yang berdampak dalam cara berkomunikasi antar sesama manusia. Etika sendiri adalah prinsip yang mengatur tingkah laku manusia, sedangkan komunikasi adalah hubungan interaksi antara penerimaan pesan dan pengiriman pesan.
Jadi, dapat diartikan, etika komunikasi merupakan prinsip yang mengatur tentang hubungan interaksi antar sesama manusia. Secara umum, etika komunikasi berkaitan dengan moral good present dalam segala bentuk komunikasi manusia. Hal Ini termasuk komunikasi antar orang, komunikasi di media massa, dan komunikasi digital.
Etika komunikasi mencakup kejujuran dalam komunikasi, menjaga kerahasiaan informasi, dan tidak membahas hal yang bersifat pribadi maupun membahas urusan orang lain di depan umum atau di depan pihak ketiga.
Sejarah adanya etika komunikasi diawali dengan munculnya rasa kepedulian berhubungan dengan media cetak yang telah berkembang ke arah teknologi digital.
Para kritikus mulai memperkirakan bahaya pers yang tidak diperhatikan dengan baik di Amerika Utara serta Eropa pada tahun 1890-an, sehingga memaksa lahirnya prinsip-prinsip di Amerika Serikat pada tahun 1920-an.
Pada masa itu, muncul empat buku utama yang mendasari etika komunikasi, yakni: Ethics of Journalism karya Nelson Crawford (1924),The Conscience of the Newspaper karya Leon Flint (1925), Newspaper Ethics karya William Gibbons (1926), dan Ethics and Practices in Journalism karya Albert Henning (1932).
Karya mereka membahas tentang problematika etika dalam komunikasi serta isu-isu yang berkaitan dengan privasi dan kerahasiaanya yang diperdebatkan bersamaan dengan kebebasan berbicara.
Sementara di Eropa muncul beberapa masalah etika pada awal abad ke-20. Sensionalisme pada pemberitaan dianggap bertabrakan dengan peran pelayanan publik surat kabar. Pemberian sogokan juga mendapat kritikan dari para kritikus media sejak tahun 1870.
Pada masa itu lahirlah sebuah platform untuk memperdebatkan kebebasan pers, walaupun hal yang dibahas dalam hak-hak pers hanya dari satu sisi saja.
Etika atau persepsi akan benar atau salah tergantung pada suatu tindakan atau perilaku. Etika adalah suatu tipe pembuatan keputusan yang bersifat moral dan menentukan apa yang benar atau salah yang dipengaruhi oleh peraturan dan hukum yang ada di dalam masyarakat.
Etika mencakup hal-hal yang berkaitan dengan hakikat moral, prinsip-prinsip untuk membimbing masyarakat dalam berperilaku. Amerika Serikat dibangun atas dasar moral dan standar-standar yang memegang peranan penting dalam beberapa institut dan hubungan.
Karena standar etika cenderung mengalami pergeseran berdasarkan pada periode sejarah, lingkungan, pembicaraan, dan manusia yang terlibat, maka etika menjadi sulit untuk dipahami. Etika melampaui segala cara kehidupan, ‘’gender’’, ras, kelas sosial, indentitas seksual, dan agama, serta kepercayaan.
Donald Wright berpendapat bahwa etika merupakan bagian dalam hampir semua keputusan yang dibuat. Dalam kaitanya dengan komunikasi, etika komunikasi membahas tentang nilai dan norma yang menjadi acuan masyarakat dalam berkomunikasi. Sederhananya, etika komunikasi mengacu pada komunikasi dengan cara yang jelas, singkat, jujur, serta bertanggung jawab.
Melansir dari situs Encyclopedia, etika komunikasi (communication ethics) adalah tanggung jawab etis dalam berkomunikasi, baik yang dilakukan secara langsung atau lewat teknologi komunikasi, seperti gawai dan media sosial.
Jika dilihat dari latar belakang historisnya, etika komunikasi berakar dari etika jurnalisme. Karena banyaknya media komunikasi selama paruh terakhir abad ke-20, istilah etika media kadang digunakan sebagai sinonim untuk etika komunikas.
Etika Komunikasi Bisnis
Etika komunikasi bisnis adalah seperangkat prinsip dan aturan yang mengatur cara perusahaan berkomunikasi dengan berbagai pihak, termasuk pelanggan, karyawan, pesaing, dan pemerintah.
Etika komunikasi bisnis bertujuan untuk memastikan bahwa komunikasi yang terjadi dalam konteks bisnis adalah jujur, adil, dan bertanggung jawab. Sebagian besar etika komunikasi bisnis didasarkan pada prinsip-prinsip dasar seperti:
- Kejujuran
Ini adalah nilai inti dalam komunikasi bisnis. Perusahaan harus selalu berbicara yang sebenarnya kepada pelanggan, karyawan, dan pemangku kepentingan lainnya. Menyembunyikan fakta atau memberikan informasi yang menyesatkan dapat merusak reputasi perusahaan.
- Kerahasiaan
Informasi yang bersifat rahasia harus dikelola dengan hati-hati. Ini termasuk data pelanggan, informasi keuangan, dan rincian bisnis lainnya. Pelanggaran privasi dapat mengakibatkan sanksi hukum dan kerusakan reputasi yang signifikan.
- Keadilan
Komunikasi bisnis harus adil dan setara. Tidak boleh ada diskriminasi dalam cara perusahaan berkomunikasi dengan berbagai pihak. Semua pelanggan, karyawan, dan mitra bisnis harus diperlakukan dengan hormat dan tanpa prasangka.
- Tanggung Jawab Sosial
Perusahaan juga memiliki tanggung jawab sosial untuk berkontribusi pada kesejahteraan masyarakat. Etika komunikasi bisnis melibatkan cara perusahaan berkomunikasi mengenai dampak lingkungan, kesejahteraan sosial, dan masalah etis lainnya.
- Kepatuhan Hukum
Perusahaan harus selalu mematuhi semua undang-undang dan regulasi yang berlaku dalam komunikasi bisnis mereka. Melanggar hukum dapat mengakibatkan sanksi yang serius.
Berikut beberapa alasan mengapa etika komunikasi bisnis sangat krusial:
- Reputasi Perusahaan
Etika komunikasi yang buruk dapat merusak reputasi perusahaan dengan cepat. Informasi yang salah atau manipulatif dapat mengecewakan pelanggan dan pemangku kepentingan lainnya.
- Kepercayaan Pelanggan
Pelanggan mencari perusahaan yang dapat mereka percayai. Dengan berkomunikasi dengan jujur dan transparan, perusahaan dapat membangun kepercayaan yang kuat dengan pelanggan.
- Kepuasan Karyawan
Karyawan yang merasa bahwa mereka diperlakukan dengan adil dan dihormati dalam komunikasi bisnis akan lebih puas. Kepuasan karyawan dapat berdampak positif pada produktivitas dan retensi karyawan.
- Kepatuhan Hukum
Melanggar etika komunikasi bisnis dapat mengakibatkan sanksi hukum dan biaya yang tinggi. Kepatuhan hukum adalah aspek penting dalam menjalankan bisnis yang berkelanjutan.
- Lingkungan Bisnis yang Lebih Baik
Etika komunikasi bisnis yang baik dapat menciptakan lingkungan bisnis yang lebih sehat dan lebih adil. Ini dapat membantu mencegah praktik-praktik yang merugikan atau tidak etis.
Etika Komunikasi Massa
Menurut Selviana Teras Widy Rahayu dan Ruisah dalam jurnal Pelanggaran UU ITE pada Media Sosial dalam Etika Komunikasi Massa (2020), etika komunikasi massa adalah seperangkat moral yang menjadi pedoman bagi para praktisi komunikasi massa dalam menjalankan tugas serta kewajiban profesionalnya.
Dikutip dari buku Manajemen Komunikasi Digital Terkini (2021) karya Rahmanita Ginting, dkk, sebenarnya etika dalam konteks komunikasi mencoba mengelaborasi standar etis yang digunakan komunikator dan komunikan.
Jika dikaitkan dengan komunikasi massa, berarti komunikatornya adalah pihak pelaku komunikasi massa, seperti perusahaan media massa, jurnalis, penyiar, dan sebagainya. Sementara komunikannya, masyarakat luas atau publik.
Pada dasarnya, etika komunikasi massa berkaitan dengan peraturan kepemilikan media, media dan globalisasi, serta representasi keragaman. Ada dua cakupan bidang dalam etika komunikasi massa, yaitu etika jurnalistik dan etika media.
Etika jurnalistik berarti etika yang digunakan para pekerja jurnalistik. Sedangkan etika media diperlukan untuk menghindari penyalahgunaan wewenang oleh pihak tidak bertanggung jawab.
Demikianlah pembahasan mengenai etika komunikasi. Semoga bisa menambah wawasan kita semua mengenai konsep etika komunikasi tersebut, sekian terima kasih.