Multi Media Studi Islam

Multi Media Studi Islam

Multi Media Studi Islam – Multimedia terdiri dari dua kata “multi” artinya banyak, dan “media” sesuatu yang dipakai untuk meyampaikan atau membawakan sesuatu”. Dalam bidang komputer, multimedia merupakan aplikasi dan presentasi berbasis komputer yang menggabungkan beberapa media, seperti teks, suara, gambar, video, dan animasi.

Dengan menggunakan multimedia pada komputer mampu membuat komputer menjadi lebih mudah dipakai, lebih nyaman, lebih menyenangkan dan lebih menarik bagi pemakai.

Multi Media Studi Islam Yang Menggambarkan

Sebagai alat bantu, media termasuk multimedia mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran. Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama.

Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik daripada tanpa bantuan media. Angling dalam Hamzah B. Uno, menyimpulkan bahwa efek-efek tampilan gambar berkenaan dengan belajar (1) Tampilan gambar yang digunakan dalam teks-teks yang berulang sangat membantu.

(2) Tampilan gambar yang berisikan informasi teks yang berulang, dapat berfungsi sebagai fasilitas belajar, (3) Tampilan gambar yang tidak berulang dalam teks membantu dan tidak menghalangi belajar.

(4) Variabel-variabel tampilan seperti ukuran, posisi halaman, gaya, warna dan derajat kenyataannya bisa berfungsi sebagai pengarah perhatian, akan tetapi tidak secara signifikan membantu dalam belajar.

(5) Ada hubungan yang linier dalam gambar dan belajar lanjutannya. Jadi, multimedia sebagai alat peraga mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.

Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik.

Media pembelajaran termasuk multimedia dalam Pendidikan Agama Islam (PAI) secara umum dapat diklasifikasikan menjadi dua macam. Adapun klasifikasi dari media pembelajaran PAI tersebut bisa dilihat dari jenisnya dan dari bahan serta cara pembuatannya.

Ciri-Ciri Multimedia

Teknologi berbasis komputer atau yang biasa kita kenal dengan multimedia merupakan cara menyampaikan materi dengan menggunakan sumber-sumber yang berbasis micro-prosesor.

Gerlach & Ely dalam Azhar Arsyad, menyebutkan tiga ciri media yang merupakan mengapa media digunakan dan apa saja yang dapat dilakukan oleh media yang mungkin guru tidak mampu atau kurang efisien melakukannya.

Ciri-ciri tersebut antara lain:

  • Ciri Fiksatif (Fixative Property) yakni media mampu merekam, menyimpan, melestarikan dan merekonstruksi suatu peristiwa dan objek.
  • Ciri Manipulatif (Manipulative Property) yakni media dapat memanipulasi atau mentransformasi suatu kejadian atau objek.
  • Ciri Distributif (Distributive Property) yakni media dapat mentransformasikan suatu kejadian atau objek melalui sebuah ruang dan secara bersamaan kejadian tersebut disajikan kepada sejumlah siswa dengan stimulus pengalaman yang relatif sama mengenai kejadian itu.

Multi Media Studi Islam Dalam Arti

Kata media berasal dari bahasa latin dan merupakan bentuk jamak dari kata medium yang secara harfiah berarti perantara atau pengantar, sedangkan pengajaran disetarakan dengan pembelajaran yang pedoman katanya berasal dari bahasa Inggris Instruction.

Instruction mencakup kegiatan belajar mengajar yang terencana dalam memanfaatkan sumber-sumber belajar agar terjadi proses belajar dalam diri siswa.

Willkinsen, mencatat cara yang berbeda dalam mendefinisikan media, yaitu definisi media pendidikan dikenal secara tradisional adalah media yang lahir dari revolusi komunikasi, yang dapat digunakan untuk keperluan instruksional bersama-sama guru, buku teks dan papan tulis.

Menurut Santoso S. Hamijaya, dalam Ahmad Rohani, menyebutkan media adalah semua bentuk perantara yang dipakai orang menyebar ide, sedangkan Ahmad Rohani mendefinisikan media adalah segala sesuatu yang dapat diindera yang berfungsi sebagai perantara, sarana dan alat untuk proses komunikasi (proses belajar mengajar).

Pengertian multimedia secara sederhana dapat diartikan sebagai media yang lebih dari satu media. Multimedia merupakan sistem yang mendukung penggunaan teks interaktif, audio, gambar diam, video dan grafik.

Menurut Hofstter, multimedia adalah pemanfaatan komputer untuk membuat dan menggabungkan teks, grafik, audio, gambar bergerak (video dan animasi) dengan menggabungkan link dan tool yang memungkinkan pemakai melakukan navigasi, berinteraksi, berkreasi, dan berkomunikasi.

Multimedia sejati berarti campuran dari berbagai media, mulai dari teknologi tingkat tinggi hingga ke tingkat rendah seperti halnya sebuah buku, pena berwarna, percakapan, papan tulis dan aneka sarana dan sumber.

Tapi, jika tidak ada komputer untuk berinteraksi, maka itu namanya media campuran, bukan multimedia. Dasar dari penggunaan multimedia atau media pendidikan adalah:

  • Manusia mempunyai potensi untuk berkembang dengan dimilikinya pendengaran, penglihatan dan hati (pikiran)
  • Sesuatu hal yang kongkrit akan lebih mudah dipelajari dari pada sesuatu yang abstrak
  • Sesuatu yang abstrak perlu dikonkritkan
  • Untuk itu diperlukan media pembelajaran dalam pembelajaran.

Hal ini sesuai dengan Firman Allah SWT dalam Al Quran surat An-Nahl ayat 78. Berdasarkan konsep Al-Quran di atas, manusia ketika dilahirkan tidak mengerti apa-apa sebagaimana teori tabularasa seperti kertas putih belum ada tulisannya, maka lingkungannya yang kemudian mempengaruhi perkembangan selanjutnya.

Allah SWT menjadikan telinga (السمع) sehingga manusia akan mendengarkan suatu berita, suatu pengetahuan, suatu pengertian, tetapi sifatnya masih abstrak. Allah SWT menjadikan mata sebagai penglihatan (االبصبر), dengan melihat terjadi proses di dalam diri anak yang merupakan realisasi apa yang didengar.

Gambaran nyata pengertian pengetahuan timbul dari penglihatan. Optimalisasi indera manusia merupakan akumulasi dari apa yang didengar, dan dilihat/hasil kerja hati (االقئدة) yang telah diberikan Allah.

Perlu disadari bahwa secara spesifik tujuan tersebut dimaksud untuk meletakkan konsep dasar berfikir yang konkrit dari suatu yang bersifat abstrak sehingga pelajaran dapat dicerna dengan mudah karena anak dihadapkan pada pengalaman yang secara langsung.

Ayat di atas menerangkan bahwa dalam proses pembelajaran memerlukan sebuah perantara, sebagaimana Allah SWT memberikan wahyu kepada umatnya juga melalui perantara.

Begitu juga dalam proses pembelajaran di kelas seorang guru juga memerlukan perantara untuk menyampaikan pelajaran. Multimedia sebagai alat peraga mempunyai fungsi melicinkan jalan menuju tercapainya tujuan pengajaran.

Hal ini dilandasi dengan keyakinan bahwa proses belajar mengajar dengan bantuan media mempertinggi kegiatan belajar anak didik dalam tenggang waktu yang cukup lama. Itu berarti kegiatan belajar anak didik dengan bantuan media akan menghasilkan proses dan hasil belajar yang lebih baik.

Demikianlah detail informasi mengenai multi media studi Islam. Semoga bisa menambah pengetahuan kita semua mengenai multi media studi Islam tersebut, sekian terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *