Filologi dan Penjelasan

Filologi

Filologi secara etimologis berasal dari bahasa Yunani philologia. Philologia berasal dari dua kata, yaitu philos yang berarti ‘teman’ dan logos yang berarti ‘pembicaraan atau ilmu’. Berdasarkan etimologinya, dua kata tersebut kemudian membentuk arti ‘senang berbicara’ atau ‘senang ilmu’(Baried, 1996).

Arti ini kemudian berkembang menjadi senang belajar, senang kepada ilmu, dan senang kepada hasil-hasil karya-karya tulis yang bermutu tinggi, seperti karya sastra. Filologi sebagai istilah dipakai sejak abad ke-3 S.M.

Istilah ini diperkenalkan pertama kali oleh Erastothenes untuk menyebut proses kerja sekelompok ahli yang melakukan studi terhadap teks-teks klasik Yunani dengan tujuan mencari bentuk mula teks.

Istilah filologi semakin lama semakin berkembang dan digunakan dalam berbagai bidang ilmu. Filologi merupakan sumber dari segala sumber ilmu. Karena dengan filologi, berbagai teks yang berisi beraneka macam bidang ilmu, dibedah melalui disiplin ilmu filologi.

Filologi juga sering disamakan dengan ilmu sastra, karena melalui kajian filologi, karya-karya sastra klasik dibedah dan dianalisis. Filologi juga berhubungan erat dengan linguistik, oleh karena itu filologi juga sering disamakan dengan ilmu bahasa, terutama diakronik.

Filologi dalam perkembangan selanjutnya menjadi istilah khusus sebagai ilmu dengan bidang garap teks-teks klasik. Teks-teks klasik tersebut digarap dengan metode khusus untuk berbagai macam tujuan, baik untuk mengetahui maksud penyusunan teks, mengetahui bentuk teks mula, memaknai variasi teks, dan lain-lain.

Mario Pei dalam bukunya yang berjudul Glossary of Linguistic Terminology memberikan batasan bahwa filologi merupakan ilmu dan studi bahasa yang ilmiah seperti yang disandang oleh linguistik pada masa sekarang, dan apabila studinya dikhususkan pada teks-teks tua, filologi memperoleh pengertian semacam linguistik historis (Baried, 1985: 3).

Kamus Besar Bahasa Indonesia (1993: 277) merumuskan istilah filologi sebagai ilmu tentang bahasa, kebudayaan, pranata, dan sejarah suatu bangsa sebagaimana terdapat di bahan- bahan tertulis.

Soebadio (1991: 3) menyatakan bahwa filologi adalah teknik telaah yang menyangkut masalah-masalah dalam naskah lama. Filologi juga dapat diartikan sebagai telaah sastra (kesusastraan) dan ilmu (disiplin) yang berkaitan dengan sastra atau bahasa yang dipakai dalam karya sastra.

Tetapi dalam perkembangannya telaah dengan teknis filologi kemudian mendapat arti jangkauan yang lebih luas, yaitu dihubungkan dengan masalah-masalah kebahasaan secara umum, termasuk bidang-bidang yang kini digolongkan bidang linguistik, seperti tata bahasa, semantik, perubahan sandi, dan lain-lain.

Dewasa ini pengertian filologi telah menjadi lebih luas dan terarah, yaitu meliputi telaah mengenai bahasa yang digunakan manusia (human speech), terutama bahasa sebagai wahana sastra dan sebagai bidang studi yang dapat memberi kejelasan mengenai sejarah kebudayaan (Soebadio, 1991: 3).

Sedangkan Morgan L. Walters menyatakan bahwa filologi adalah:The study of the origin, relationship, development, etc. of language. ‘penyelidikan tentang keaslian, hubungan, perkembangan, dan sebagainya dari bahasa’.

Webster’s New International Dictionary menyatakan bahwa filologi adalah ilmu bahasa dan studi tentang kebudayaan-kebudayaan bangsa-bangsa yang beradab seperti diungkapkan terutama dalam bahasa, sastra, dan agama mereka (Sutrisno, 1981: 8).

Groot Woordenboek der Nederlandse Taal dinyatakankan bahwa filologi adalah ilmu mengenai bahasa dan sastra suatu bangsa, mula-mula berhubungan dengan bahasa dan sastra bangsa Yunani dan Romawi, tetapi kemudian meluas kepada bahasa dan sastra bangsa lain seperti bangsa Perancis, Spanyol, Portugis, Jerman, Belanda, Inggris, dan Slavia (Sutrisno, 1981: 8).

Filologi juga diberi artian sebagai satu disiplin yang berhubungan dengan studi terhadap hasil budaya manusia pada masa lampau (Soeratno, 1990:1). Sedangkan Djamaris (1977: 20) menyatakan bahwa filologi adalah suatu ilmu yang objek penelitiannya adalah manuskrip-manuskrip kuna.

Berbeda halnya dengan Bachtiar (1973: 1), yang memberikan batasan bahwa filologi adalah pengetahuan mengenai naskah-naskah sastra.

Di Indonesia, yang dalam sejarahnya banyak dipengaruhi oleh bangsa Belanda, arti filologi mengikuti penyebutan yang ada di negara Belanda, yaitu suatu disiplin yang mendasarkan kerjanya pada bahan tertulis dan bertujuan mengungkapkan makna teks tersebut dalam segi kebudayaan.

Filologi di Indonesia diterapkan pada teks-teks yang menggunakan bahasa Indonesia dan bahasa-bahasa daerah, seperti bahasa Melayu, Aceh, Batak, Minangkabau, Sunda, Jawa, Bali, Bugis, dan lain-lain. naskah yang mendukung teks dalam bahasa-bahasa tersebut terdapat pada kertas atau lontar.

Filologi Adalah Ilmu Yang Mempelajari Tentang

Filologi adalah sebuah ilmu pengetahuan yang mengkaji tentang sejarah, pranata, dan kehidupan suatu bangsa yang terdapat dalam naskah-naskah lama. Tujuan dari mempelajari filologi yaitu untuk mengetahui isi teks dari pengarang dan mengetahui bentuk teks yang disajikan.

Selain itu, filologi adalah sebuah ilmu yang mempelajari kebudayaan, ilmu sosial, hingga sejarah. Kata filologi berasal dari bahasa Yunani, yaitu philogia yang memiliki arti cinta kata-kata.

Seiring dengan berjalannya waktu, pengertian tersebut terus meluas yaitu senang berbicara, senang belajar, senang kepada ilmu, senang terhadap tulisan, senang terhadap karya sastra, hingga memiliki arti senang terhadap tulisan yang bernilai tinggi.

Filologi juga sering disebut sebagai ilmu pengkajian sastra, karena mampu mengkaji karya-karya Homerus, Plato, Herodotus, Hippokrates, Sokrates, Aristoteles yang dianggap sebagai karya sastra dengan genre yang tinggi.

Di Eropa, filologi bertujuan untuk mengkaji, melakukan kritik dan asal-usul teks. Di Belanda filologi digunakan untuk mengkaji teks sastra yang dihubungkan dengan latar belakang budaya. Di Prancis, filologi merupakan ilmu yang berfungsi untuk mengkaji suatu dokumen tertulis.

Di Inggris filologi bertujuan untuk mengkaji ilmu linguistik terhadap teks-teks yang sudah lama, atau kajian tersebut sering disebut sebagai linguistik historis. Di Indonesia, penerapan kajian filologi sama dengan negara Belanda yaitu untuk mengkaji asal-usul teks, makna, hingga latar belakang budayanya.

Orang yang ahli dalam bidang filologi disebut filolog. Seorang filolog memiliki tugas untuk mengungkapkan kebenaran dalam teks sejarah, juga membuka fakta dari ilmu-ilmu di masa lalu yang dapat dimanfaatkan ilmunya di masa kini.

Filologi Pdf

Filologi adalah suatu pengetahuan tentang sastra-sastra dalam arti yang luas yang mencakup bidang kebahasaan, kesastraan, dan kebudayaan.

Apabila dikatakan bahwa sastra merupakan hasil kebudayaan masa lampau maka pengertian kebudayaan di sini adalah kelompok adat kebiasaan, kepercayaan, dan nilai yang turun-temurun dipakai oleh masyarakat pada waktu tertentu.

untuk menghadapi dan menyesuaikan diri dengan segala situasi yang tumbuh, baik dalam kehidupan individu maupun dalam kehidupan kelompok

Tujuan dari kajian filologi yaitu untuk memberikan pemahaman mengenai kebudayaan suatu bangsa dari karya sastra lisan dan sastra tulisan. Mampu mengetahui makna dan fungsi teks bagi masyarakat.

Serta mengungkapkan nilai-nilai budaya lama yang ada dalam pengembangan kebudayaan. Sedangkan tujuan khusus dari penelitian filologi yaitu untuk melakukan penyuntingan sebuah teks agar tetap mempertahankan teks aslinya.

Kajian filologi mampu mengungkap sejarah terjadinya teks serta perkembangannya. Filologi juga bertujuan untuk mengembalikan teks yang diperkirakan mendekati naskah aslinya melalui teknik perbandingan naskah secara teliti. Sehingga di akhir penelitian, filologi mampu menetapkan bentuk dari sebuah teks yang paling autentik.

Manfaat dari mempelajari filologi yaitu:

  • Dapat memahami ide, kebudayaan, serta pemikiran-pemikiran orang terdahulu.
  • Mampu mengetahui adat istiadat orang-orang terdahulu.
  • Bisa melestarikan budaya lama dan melakukan pengembangan masyarakat pada zamannya.
  • Mampu mengetahui proses penulisan dan penyalinan naskah.

Demikianlah pembahasan penting mengenai filologi. Semoga bisa memperluas pengetahuan kita semua dan dapat digunakan dengan semestinya, sekian terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *