Perubahan Sosial Ekonomi- Perubahan sosial ekonomi merujuk pada perubahan dalam struktur, fungsi, dan interaksi sosial dalam suatu masyarakat yang diinduksi oleh faktor-faktor ekonomi.
Hal ini mencakup transformasi dalam pola konsumsi, pendapatan, pekerjaan, struktur keluarga, dan perubahan sosial lainnya yang terjadi sebagai hasil dari dinamika ekonomi suatu negara atau wilayah
Perubahan sosial ekonomi pada masa orde baru
Pada masa Orde Baru di Indonesia (1966-1998), terjadi berbagai perubahan sosial ekonomi yang cukup signifikan. Berikut adalah penjelasan lengkap tentang perubahan tersebut:
- Pertumbuhan Ekonomi: Salah satu pencapaian utama pada masa Orde Baru adalah pertumbuhan ekonomi yang signifikan. Melalui program pembangunan nasional yang dipimpin oleh Presiden Soeharto, Indonesia berhasil mencapai tingkat pertumbuhan ekonomi yang tinggi, rata-rata sekitar 7% per tahun. Hal ini dicapai melalui industrialisasi, ekspor komoditas, serta investasi dalam infrastruktur.
- Pembangunan Infrastruktur: Pemerintah Orde Baru fokus pada pembangunan infrastruktur sebagai salah satu kunci untuk mendorong pertumbuhan ekonomi. Banyak proyek infrastruktur besar dibangun seperti jalan tol, bandara, pelabuhan, dan pembangkit listrik. Hal ini membuka aksesibilitas ke wilayah-wilayah yang sebelumnya terlindungi dan mendukung pertumbuhan ekonomi di berbagai daerah.
- Pengembangan Sektor Industri: Pemerintah Orde Baru mendorong pengembangan sektor industri untuk mengurangi ketergantungan pada sektor pertanian. Berbagai kebijakan seperti insentif pajak dan subsidi diberlakukan untuk mendukung pertumbuhan industri. Hal ini menyebabkan urbanisasi yang signifikan karena banyaknya penduduk yang bermigrasi ke kota-kota untuk bekerja di sektor industri.
- Revolusi Hijau: Program revolusi hijau yang dimulai pada era Orde Baru bertujuan untuk meningkatkan produktivitas pertanian melalui penggunaan bibit unggul, pemupukan, dan pengendalian hama. Hal ini berhasil meningkatkan produksi padi dan gandum, serta meningkatkan ketahanan pangan Indonesia.
- Pembentukan Kelompok Transmigrasi: Pemerintah Orde Baru juga melaksanakan program transmigrasi yang bertujuan untuk mengurangi tekanan penduduk di Pulau Jawa dan Bali serta untuk memperluas wilayah pemukiman penduduk di luar pulau-pulau tersebut. Program ini memindahkan keluarga-keluarga petani dari pulau-pulau yang padat penduduk ke daerah-daerah terpencil seperti Kalimantan, Sumatera, Papua, dan Sulawesi.
- Pengembangan Sektor Pariwisata: Pemerintah Orde Baru juga mengidentifikasi pariwisata sebagai salah satu sektor yang potensial dalam perekonomian Indonesia. Banyak investasi yang dilakukan untuk mengembangkan infrastruktur pariwisata, promosi wisata, dan pelatihan tenaga kerja. Hal ini berkontribusi pada pertumbuhan ekonomi di daerah-daerah pariwisata.
- Konsolidasi Kekuasaan Politik: Selama masa Orde Baru, kekuasaan politik mengacu pada pemerintah pusat, khususnya pada Presiden Soeharto. Hal ini memungkinkan pemerintah untuk menerapkan kebijakan ekonomi secara otoriter tanpa banyak gangguan politik. Namun demikian, sentralisasi kekuasaan juga menyebabkan ketidaksetaraan pembangunan antar daerah dan meningkatkan korupsi serta pelanggaran hak asasi manusia.
- Pertumbuhan Kelas Menengah: Pertumbuhan ekonomi yang tinggi di masa Orde Baru menciptakan kelompok-kelompok masyarakat baru, termasuk kelompok-kelompok masyarakat menengah yang semakin berkembang.
Kelas menengah ini memiliki pengaruh sosial dan ekonomi yang signifikan, serta berperan dalam menggerakkan konsumsi dan investasi.
Meskipun terdapat pencapaian signifikan dalam pembangunan ekonomi pada masa Orde Baru, namun terdapat juga dampak negatif seperti ketidaksetaraan ekonomi, mempercayai politik, dan membatasi kekuasaan.
Pada akhirnya, ketidakpuasan terhadap rezim Orde Baru berkembang, dan pada tahun 1998, gerakan reformasi yang dipimpin oleh mahasiswa dan masyarakat sipil rezim Soeharto, membawa Indonesia ke era demokrasi baru.
Contoh perubahan sosial ekonomi
Berikut adalah beberapa contoh perubahan konkret sosial ekonomi yang terjadi pada masa Orde Baru di Indonesia:
- Urbanisasi: Pertumbuhan ekonomi dan pembangunan infrastruktur di kota-kota besar menyebabkan urbanisasi yang signifikan. Banyak penduduk desa bermigrasi ke kota-kota untuk mencari pekerjaan di sektor industri dan jasa. Hal ini mengubah struktur sosial di pedesaan dan perkotaan, serta menciptakan budaya perkotaan yang baru.
- Perubahan Struktur Pekerjaan: Pada masa Orde Baru, terjadi pergeseran struktur pekerjaan dari sektor pertanian ke sektor industri dan jasa. Banyak penduduk yang sebelumnya bekerja sebagai petani beralih profesi menjadi buruh pabrik, karyawan kantor, atau pekerja di sektor jasa seperti perdagangan dan pariwisata.
- Peningkatan Tingkat Pendidikan: Pemerintah Orde Baru memberikan perhatian besar pada pendidikan dengan membangun sekolah-sekolah dan universitas di seluruh Indonesia. Hal ini menyebabkan peningkatan akses pendidikan bagi masyarakat, yang pada gilirannya meningkatkan tingkat melek huruf dan kualitas sumber daya manusia.
- Peningkatan Konsumsi dan Gaya Hidup: Pertumbuhan ekonomi yang tinggi membawa peningkatan pendapatan masyarakat, terutama di kota-kota besar dan kalangan menengah. Hal ini mengakibatkan peningkatan konsumsi barang-barang konsumsi, termasuk barang-barang impor dan produk-produk mewah. Gaya hidup konsumtif juga mulai muncul di kalangan masyarakat perkotaan.
- Peningkatan Kesenjangan Sosial: Meskipun terjadi pertumbuhan ekonomi, namun kesenjangan sosial antara kelompok-kelompok ekonomi masih tetap ada. Kelompok-kelompok yang memiliki akses terbatas terhadap pendidikan dan peluang ekonomi masih terpinggirkan dan miskin, sementara kalangan menengah dan atas semakin makmur.
- Perubahan Peran Gender: Perubahan ekonomi juga mempengaruhi peran gender dalam masyarakat. Banyak perempuan yang sebelumnya bekerja di sektor pertanian menjadi bekerja di sektor industri atau jasa. Namun demikian, masih terdapat kesenjangan gender dalam hal akses terhadap pendidikan dan kesempatan kerja.
- Pengaruh Budaya Asing: Pertumbuhan ekonomi dan globalisasi membawa masuknya budaya asing melalui media massa, film, musik, dan gaya hidup. Hal ini mempengaruhi pola konsumsi, gaya berpakaian, dan norma-norma sosial di masyarakat Indonesia.
- Perubahan Struktur Keluarga: Urbanisasi dan perubahan ekonomi juga mempengaruhi struktur keluarga. Keluarga yang sebelumnya memiliki pola kehidupan yang lebih tradisional mulai mengalami perubahan menjadi lebih individualistik dan terkadang mempengaruhi gaya hidup perkotaan.
Perubahan-perubahan ini mencerminkan dinamika sosial ekonomi yang terjadi pada masa Orde Baru di Indonesia, yang merupakan hasil dari kebijakan pembangunan dan transformasi ekonomi yang dilakukan pemerintah.
Demikianlah teman-teman pembahasan kita hari ini tentang Perubahan Sosial Ekonomi, semoga bermanfaat dan jangan lupa di share ke teman-teman yang lain ya.