Alat Musik Kolintang – Kolintang merupakan alat musik tradisional khas Minahasa, alat musik kolintang berasal dari provinsi Sulawesi Utara.
Kolintang biasanya dimainkan secara ansambel. Kolintang dalam masyarakat minahasa digunakan untuk mengiringi upacara adat, tari, menyanyi, dan bermusik.
Setiap daerah di Indonesia, sudah memiliki warisan budayanya masing-masing, sehingga kesenian di Indonesia pun semakin beragam. Salah satu kesenian budaya Indonesia yang melekat atau menjadi ciri khas dari setiap daerahnya adalah alat musik daerah.
Secara umum, alat musik dapat diartikan sebagai benda yang biasanya difungsikan oleh masyarakat daerah sebagai media. Alat musik kesenian Kolintang telah diakui keindahannya di dunia Internasional.
Selain sudah dikenal eksistensinya pada kancah Internasional, alat musik Kolintang memiliki beberapa fakta menarik yang membuat alat musik tradisional khas Minahasa, Sulawesi Utara ini layak diperjuangkan untuk memperoleh pengakuan dunia.
Berdasarkan suara yang dihasilkan, alat musik Kolintang terbagi menjadi 9 jenis:
- loway (bass),
- cella (cello),
- karua (tenor 1),
- karua rua (tenor 2),
- uner (alto 1),
- uner rua (alto 2),
- katelu (ukulele),
- ina esa (melodi 1),
- ina rua (melodi 2),
- dan ina taweng (melodi 3).
Alat musik ini dimainkan dengan cara dipukul menggunakan mallet (tongkat kecil dengan bagian ujung dibalut sebuah kain atau benang). Biasanya mallet berjumlah tiga yang diberi nomor tersendiri untuk memainkannya.
Mallet nomor 1 biasanya digunakan di tangan kiri, sedangkan nomor dua dan tiga dipegang di tangan kanan biasanya di sela-sela jari sesuai dengan accord yang dimainkan. Alat musik Kolintang dibuat dari bahan kayu.
Kayu yang dipakai untuk membuat alat musik ini adalah kayu lokal yang ringan namun kuat seperti kayu Telur (Alstonia sp), kayu Wenuang (Octomeles Sumatrana Miq), kayu Cempaka (Elmerrillia Tsiampaca), kayu Waru (Hibiscus Tiliaceus), dan sejenisnya yang mempunyai konstruksi serat paralel.
Fungsi alat musik Kolintang ini adalah tergantung pada peradaban yang menggunakannya. Berdasarkan pengaruh agama kristen, budha, hindu, islam dan barat, tradisi Kulintang ini masih bertahan dan terus berkembang hingga saat ini.
Nah itulah informasi mengenai Alat Musik Kolintang, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat dan kami ucapkan terima kasih telah membaca.