Sel volta merupakan salah satu materi pembelajaran kimia yang dibahas pada kelas XII. Materi ini dikenal selain nama tersebut dengan nama sel galvani.
Sel Volta Mengubah Energi Menjadi Energi
Pemberian nama untuk materi pembelajaran kimia satu ini diperoleh berdasarkan nama penemunya siapa lagi yaitu seorang ilmuan bernama Alessandro Guiseppe Volta
dan Luigi Galvani. Sel ini adalah sebuah sel elektrokimia yang diketahui bisa menjadikan reaksi kimia dari reaksi redoks spontan (reaksi yang dapat berlangsung dengan sendirinya) sehingga dapat digunakan sebagai sumber listrik.
Perlu kamu ketahui bahwa baterai dan aki serta sel bahan bakar merupakan salah satu contoh sel volta yang sering kita jumpai bahkan kita gunakan dalam kehidupan sehari-hari.
Sel Volta Memanfaatkan Prinsip Kerja
Sel ini perlu diketahui bahwa sel ini terdiri dari 2 elektroda, yaitu anoda (Zn) dan katoda (Cu). Anoda memiliki muatan negatif, dan katoda memiliki muatan positif.
Anoda ini sendiri diketahui sebagai elektroda yang terjadi saat reaksi oksidasi, sementara itu yang terjadinya reaksi reduksi elektroda disebut dengan katoda.
Elektroda merupakan suatu benda yang digunakan sebagai penghantar arus listrik (konduktor). Contohnya elektroda yang sering digunakan tembaga, seng, timah hitam, besi, nikel perak, platinum, emas, rodium, dan karbon. Prinsip kerja dari sel volta menggunakan teknik pemisahan dua bagian reaksi redoks yaitu setengah reaksi oksidasi di anoda dan setengah reaksi reduksi di katoda.
Elektroda yang mengalami oksidasi akan menjadi Zn2+ yang masuk ke dalam larutan. Reduksi elektron yang terlepas ditangkap Cu2+ dari larutan, sehingga menghasilkan endapan.
Selain itu, ternyata sel volta juga dapat dibuat dari bahan-bahan yang sederhana yang terdapat seperti baterai garam dapur (NaCl), atau disebut juga baterai seng udara. Dua jenis logam berbeda, yang dimasukkan ke dalam larutan elektrolit akan didapatkan sebuah baterai.
Demikianlah informasi menarik kali ini mengenai sel volta. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.