Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-pagenavi domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the schema-and-structured-data-for-wp domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114
Problem Based Learning: Pengertian, Manfaat dan Langkap Penerapan - Akreditasi.org

Problem Based Learning: Pengertian, Manfaat dan Langkap Penerapan

Problem Based Learning

Problem Based Learning Model Belajar Konkret – Hello sobat, kali ini kita kembali lagi dengan berita terbaru terkait dengan hal-hal menarik setiap harinya. Kali ini akan ada informasi mengenai Problem Based Learning.

Problem Based Learning Adalah Salah Satu Model Belajar Terbaru

Problem Based Learning merupakan salah satu model pembelajaran berbasis masalah, yang menggunakan pendekatan dengan serangkaian pembelajaran.

Proses PBL dimulai dari adanya permasalah kemudian dipelajari untuk mendapatkan pengetahuan dan keterampilan. Ciri khas dari problem based learning adalah melibatkan adanya instruktur atau pendidik dalam setiap penerapannya.

Problem Based Learning merupakan model pembelajaran dengan tujuan dari untuk mendorong siswa melakukan pembelajaran secara mandiri yang berlangsung seumur hidup.

Selain itu, Problem Based Learning menekankan pada kolaborasi dan kerja tim yang dapat mempengaruhi kualitas pekerjaan yang dihasilkan.

Problem Based Learning ini adalah salah satu bentuk pembelajaran aktif yang mampu mendorong pengetahuan dan mengintegrasikan pembelajaran di institusi pendidikan dengan dinamika kehidupan nyata.

Dengan begitu, peserta didik dapat belajar bagaimana mengembangkan pengetahuan yang fleksibel dan meningkatkan pengetahuannya sendiri, keterampilan pemecahan masalah, memperoleh motivasi secara intrinsik, bertukar ide, dan berkolaborasi.

Siswa kelas dapat mengidentifikasi apa yang telah mereka ketahui, apa yang perlu diketahui, serta cara dan sumber informasi yang dibutuhkan untuk berhasil mencapai solusi masalah.

Sementara fasilitator dalam problem based learning dapat memfasilitasi pembelajaran dengan mendukung, membimbing, dan memantau kemajuan peserta didik.

Model PBLdapat membangun kepercayaan diri peserta didik.

Apa itu Problem Based Learning (PBL)?

PBL adalah metode pembelajaran yang menekankan pemahaman konsep melalui pemecahan masalah nyata. Siswa bekerja dalam kelompok untuk mengidentifikasi, menganalisis, dan menyelesaikan masalah yang relevan dengan konten pelajaran.

Pendekatan ini memungkinkan siswa untuk aktif terlibat dalam proses belajar, memperkuat pemahaman mereka, dan mengembangkan keterampilan kritis.

Langkah-langkah Penerapan PBL

1. Identifikasi Masalah

Langkah pertama dalam PBL adalah mengidentifikasi masalah yang menarik dan relevan bagi siswa. Masalah ini harus berkaitan erat dengan materi pelajaran dan mendorong siswa untuk mencari solusi melalui analisis dan penelitian.

2. Pembentukan Kelompok

Setelah masalah diidentifikasi, siswa dibagi menjadi kelompok kecil. Kelompok ini berfungsi sebagai tim kerja yang akan bekerja sama dalam mencari solusi untuk masalah yang telah diidentifikasi.

3. Penelitian dan Analisis

Setelah pembentukan kelompok, siswa melakukan penelitian mendalam tentang masalah yang dihadapi. Mereka mengumpulkan informasi, menganalisis data, dan mencari sumber daya yang relevan untuk mendukung solusi yang akan mereka ajukan.

4. Perumusan Solusi

Setelah mendapatkan pemahaman yang baik tentang masalah, siswa bekerja sama untuk merumuskan solusi yang kreatif dan efektif. Proses ini melibatkan berbagai ide dan diskusi dalam kelompok untuk mencapai solusi terbaik.

5. Presentasi Hasil

Setelah merumuskan solusi, setiap kelompok mempresentasikan hasil penelitian dan solusi mereka kepada seluruh kelas. Ini merupakan kesempatan bagi siswa untuk berbagi pengetahuan dan pemahaman mereka, serta menerima umpan balik dari teman-teman dan guru.

Manfaat Utama dari Problem Based Learning

PBL memiliki sejumlah manfaat yang signifikan bagi siswa:

  1. Peningkatan Motivasi Belajar: Siswa cenderung lebih termotivasi ketika terlibat dalam pemecahan masalah nyata, dibandingkan dengan pembelajaran konvensional yang berpusat pada guru.
  2. Pengembangan Keterampilan Kritis: PBL membantu siswa mengembangkan keterampilan berpikir kritis, analitis, dan pemecahan masalah yang penting untuk kehidupan dan karier mereka di masa depan.
  3. Penguasaan Materi yang Lebih Mendalam: Dengan fokus pada pemahaman konsep, siswa dapat menguasai materi secara lebih mendalam daripada hanya menghafal informasi.
  4. Kolaborasi dan Kerja Tim: PBL mendorong siswa untuk bekerja sama dalam kelompok, membangun keterampilan kerjasama, komunikasi, dan kepemimpinan.

Contoh Penerapan Problem Based Learning

Mari kita ambil contoh penerapan PBL dalam pelajaran sains dengan topik “Pencemaran Lingkungan oleh Plastik”. Setelah mengidentifikasi masalah, siswa akan melakukan penelitian tentang dampak negatif plastik terhadap lingkungan.

Mereka akan menganalisis data dan mencari solusi untuk mengurangi penggunaan plastik dan mendaur ulang limbah plastik.

Siswa kemudian merumuskan solusi melalui kampanye kesadaran lingkungan di sekolah mereka. Mereka akan membuat poster, video, dan merancang kegiatan untuk mengedukasi siswa lain tentang bahaya plastik bagi lingkungan. Akhirnya, setiap kelompok akan mempresentasikan hasil kerjanya kepada seluruh sekolah.

Problem Based Learning Menurut Para Ahli

Problem Based Learning ini sangat banyak sekali para ahli yang memberikan pendapat mengenai model pembelajaran yang konkret ini.

Berikut beberapa pendapat para ahli mengenai Problem Based Learning.

  • Arends (2007: 43) 

Problem Based Learning ini menyajikan berbagai situasi bermasalah yang autentik serta memiliki makna kepada siswa, yang mana bisa berfungsi sebagai batu pijakan untuk melakukan kegiatan investigasi serta penyelidikan.

  • Barrett (2011: 4) 

Problem Based Learning merupakan pembelajaran yang dihasilkan dari suatu proses pemecahan masalah yang disajikan di awal proses pembelajaran.

Siswa belajar dari masalah yang nyata dalam kehidupan sehari-hari, mengorganisasi, merencana, serta memutuskan apa yang dipelajari dalam kelompok kecil.

  • Boud (2010: 285) 

Problem Based Learning adalah pendekatan pembelajaran yang mengarah pada pelibatan siswa dalam mengatasi masalah belajar dengan praktik nyata yang dekat dengan kehidupan sehari-hari.

Demikianlah informasi menarik kali ini mengenai Problem Based Learning. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *