Analisis Batuan – Batuan yang terdapat di permukaan bumi beragam jenis dan manfaatnya. Untuk mengetahui kandungan yang terdapat dalam batuan perlu dilakukan suatu tindakan untuk menganalisa batuan tersebut.
Apakah batuan tersebut mengandung Hidrokarbon yang berguna sebagai sumber minyak bumi dan gas. Oleh sebab itu sangat penting untuk diketahui sifat fisik reservoir batuan tersebut.
Sifat fisik batuan reservoir merupakan pengetahuan dasar yang penting untuk diketahui, terutama dalam industri minyak bumi dan gas diantaranya porositas, permeabilitas, dan saturasi.
Porositas yang terdapat pada batuan dan saturasi fluida yang terkandung di dalamnya sangat penting digunakan untuk menghitung volume sumber daya atau cadangan minyak bumi dan gas (migas) dalam suatu batuan reservoir atau lapangan migas tertentu.
Sedangkan permeabilitas menentukan seberapa besar fluida khususnya migas dapat mengalir melalui batuan reservoir tersebut, mengetahui radius pengurasan batuan reservoir, dan masih banyak lagi fungsi lainnya.
Lantas apakah yang dimaksud dengan analisis batuan? Apa saja jenis jenis analisis batuan yang sering dilakukan? Untuk lebih jelasnya yuk simak pembahasan analisis batuan di bawah ini.
Analisis Batuan Induk
Salah satu elemen penting yang dipelajari dalam teknik perminyakan dan pertambangan yaitu batuan induk. Lantas apakah yang dimaksud dengan batuan induk?
Batuan induk atau yang dikenal dengan istilah source rock menurut beberapa para ahli yaitu:
- Waples menjelaskan batuan induk (Source rock) adalah batuan sedimen berbutir halus yang memiliki kapabilitas sebagai sumber hidrokarbon
- Tissot dan Welte mendefinisikan batuan induk adalah batuan sedimen yang sedang, akan, atau telah menghasilkan hidrokarbon
- Peter and Cassa, Source rock adalah batuan karbonat yang berasal dari zat-zat organic yang terendapkan oleh batuan sedimen. Sehingga tidak terjadi siklus karbon seperti layaknya. Justru karbonat terendapkan dan menjadi batu.
Jadi, dapat kita simpulkan bahwa batuan induk merupakan batuan sedimen yang bisa menghasilkan hidrokarbon. Hidrokarbon berasal dari material organik yang terkubur dalam batuan sedimen yang disebut batuan induk.
Lapisan batuan induk terbentuk ketika sebagian kecil dari karbon organik yang bersirkulasi dalam siklus karbon di bumi terkubur dalam lingkungan sedimentasi dimana oksidasi terhalang untuk dapat berlangsung.
Batuan induk adalah hal yang sangat penting untuk diketahui dan dipelajari, karena merupakan sumber dari terbentuknya hidrokarbon.
Identifikasi suatu batuan menggunakan metode geokimia hidrokarbon merupakan salah satu langkah awal untuk mengetahui apakah batuan tersebut termasuk batuan induk yang dapat berpotensi menghasilkan hidrokarbon atau tidak.
Suatu batuan dapat dikatakan sebagai batuan induk apabila mempunyai kuantitas material organik, kualitas untuk menghasilkan hidrokarbon, dan kematangan termal.
Batuan induk yang diambil kemudian dianalisis secara geokimia untuk menentukan potensinya, tipe kerogen, dan mengetahui tingkat kematangannya.
Hal ini penting dalam kegiatan reservoir karena dapat memberikan petunjuk atau gambaran dari mana dan kemana arah migrasi minyak dan gas bumi yang berguna untuk pengembangan sumur eksplorasi dan kelanjutan dari eksplorasi tersebut.
Reservoir dihubungkan dengan geokimia dari sampel minyak bumi yang diambil dari batuan induk.
Batuan induk sendiri merupakan batuan yang memiliki banyak kandungan material organik, pada umumnya berbutir halus dan diendapkan pada lingkungan reduksi, sehingga mampu menyimpan/mengawetkan material organik didalamnya, seperti batulempung, shale, dan batugamping.
Material organik yang terdapat dalam batuan mengandung 90 % kerogen, dan 10 % bitumen. Kerogen yang merupakan sumber dari sebagian besar minyak dan gas bumi terdiri dari partikel yang berbeda beda disebut maseral.
Hubungan kerogen dengan maseral adalah seperti hubungan batuan dengan mineral. Prosedur utama dalam analisis geokimia dari source rock dilakukan melalui beberapa tahapan.
Tahapan yang pertama yaitu analisis analisa Total Organic Carbon atau TOC, kemudian analisa tipe material atau analisa sifat fisik, dan terakhir yaitu analisa kematangan source rock.
Demikian informasi mengenai analisa batuan dan fungsinya untuk memperoleh minyak bumi dan gas dan tahapan analisa batuan induk untuk mempelajari geokimia. Terima kasih telah singgah semoga bermanfaat***