Teori Hubungan Internasional – Hello sobat, kali ini kita kembali lagi dengan berita terbaru terkait dengan hal-hal menarik setiap harinya. Kali ini akan ada informasi mengenai Teori-Teori Hubungan Internasional.
Teori Hubungan Internasional Adalah Yang Teoretis
Teori hubungan internasional adalah studi hubungan internasional dari sudut pandang teoretis; studi ini berusaha memberikan kerangka kerja konseptual sehingga hubungan internasional dapat dianalisis.
Ole Holsti mendeskripsikan teori hubungan internasional bertindak sebagai sepasang kacamata berwarna, sehingga si pemakai hanya bisa melihat peristiwa-peristiwa menonjol terkait dengan teori tersebut.
Seorang penganut realisme mungkin menolak penuh suatu peristiwa yang dianggap krusial oleh seorang konstruktivis, dan sebaliknya. Tiga teori paling populer adalah realisme, liberalisme, dan konstruktivisme.
Teori hubungan internasional dapat dibagi menjadi teori “positivis/rasionalis” yang berfokus pada analisis tingkat negara, dan “pasca positivis/reflektivis” yang mencakup arti keamanan yang lebih luas, mulai dari keamanan kelas, jenis kelamin, hingga pascakolonial.
Banyak cara berpikir yang bertentangan dalam teori HI, termasuk konstruktivisme, institusionalisme, Marxisme, neo-Gramscianisme, dan lain-lain.
Bagaimanapun juga, dua pemikiran positivis muncul sebagai teori dominan, yaitu realisme dan liberalisme; meski konstruktivisme terus memosisikan diri sebagai arus utama.
Teori Teori Dalam Hubungan Internasional
Teori hubungan internasional adalah studi hubungan internasional dari sudut pandang teoretis; studi ini berusaha memberikan kerangka kerja konseptual sehingga hubungan internasional dapat dianalisis.
Teori dalam hubungan internasional ini juga dijelaskan dalam sebuah buku yang merupakan terjemahan dari karya Scott Burchill dan Andrew Linklater, merupakan buku bacaan wajib di Universitas luar negeri seperti Australia, Kanada, Amerika dan Inggris.
Buku ini mengkaji teori yang berpengaruh terhadap hubungan internasional antara lain : Internasionalisme liberalism, realisme, neo-realisme, rasioanalisme, marxisme, teori kritis, pos-modernisme, politik hijau.
Seorang penganut realisme mungkin menolak penuh suatu peristiwa yang dianggap krusial oleh seorang konstruktivis, dan sebaliknya. Tiga teori paling populer adalah realisme, liberalisme, dan konstruktivisme.
Teori dalam hubungan internasional dapat dibagi menjadi teori “positivis/rasionalis” yang berfokus pada analisis tingkat negara, dan “pascapositivis/reflektivis” yang mencakup arti keamanan yang lebih luas, mulai dari keamanan kelas, jenis kelamin, hingga pascakolonial.
Demikianlah informasi menarik kali ini mengenai Teori-Teori Hubungan Internasional. Semoga bermanfaat dan menginspirasi.