Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-pagenavi domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the schema-and-structured-data-for-wp domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114
Studi Ilmu Alquran - Akreditasi.org

Studi Ilmu Alquran

Studi Ilmu Alquran

Studi Ilmu Alquran – Studi berasal dari bahasa Inggris, study artinya mempelajari atau mengkaji, yang berarti pengkajian terhadap Islam secara ilmiah, baik Islam sebagai sumber ajaran, pemahaman, maupun pengamalan. Islam berasal dari bahasa Arab, dari kata salima dan aslama.

Alquran merupakan petunjuk untuk seluruh manusia. Kitab suci yang diturunkan kepada Nabi Muhammad SAW ini adalah sumber ilmu dan hukum. Karena itu, mengetahui dan memahaminya adalah suatu keniscayaan.

Dalam khazanah keilmuan Islam, disiplin yang secara khusus membahas tentang Alquran dinamakan sebagai ‘Studi Ilmu Alquran. 

Cabang ilmu ini menguraikan secara perinci tentang berbagai hal yang berhubungan dengan kandungan dan pemaknaan atas Alquran. 

Sebagai contoh, metode dan bentuk penafsiran Alquran atau penjelasan hubungan antara satu ayat dengan ayat lainnya. Ilmu Alquran  adalah pembahasan-pembahasan yang berkaitan dengan al-Qur’an

Sebagian pokok-pokok pembahasan ilmu al-Qur’an dapat ditinjau dari segi turunnya ayat, urut-urutan ayat, pengumpulan ayat, penulisan ayat, pembacaan ayat, tafsir ayat, i’jaz, nasikh dan mansukh, atau bantahan terhadap hal yang menyebabkan keraguan terhadap al-Qur’an. 

Menurut az-Zaqrani, Ilmu al-Qur’an terdiri dari ilmu :

  1. Auqat wa Mawathin an-Nuzul
  2. Asbabun-nuzul,
  3. Tawarikh an-Nuzul,
  4. Adabi Tilawat al-Qur’an,
  5. Tajwid al-Qur’an,
  6. Fawatih as-Suwar,
  7. Qira’at al-Qur’an,
  8. Rasm al-Qur’an,
  9. Gharib al-Qur’an,
  10. I’rab al-Qur’an,
  11. Bada’i al-Qur’an,
  12. Ma’rifatil Muhkam wa al-Mutasyabih
  13. Naskh wa al-Mansukh
  14. Tanasubi Ayat al-Qur’an,
  15. Wujh wa an-Nazha’ir,
  16. Amsal al-Qur’an,
  17. Jidal al-Qur’an,
  18. Qasas al-Qur’an,
  19. Aqsam al-Qur’an,
  20. I’jaz al-Qur’an,
  21. dan Tafsir al-Qur’an.

Sedangkan Imam as-Suyuthi memperluas ilmu al-Qur’an dengan menambahkan ilmu alam, Handasah, kedokteran, dan lainnya. Tujuan utama Studi Ilmu Alquran adalah untuk mengetahui arti-arti dari untaian kalimat al-Qur’an.

Penjelasan ayat-ayatnya dan keterangan makna-maknanya dan hal-hal yang samar, mengemukakan hukum-hukumnya dan selanjutnya melaksanakan tuntunannya untuk memperoleh kebahagiaan dunia dan akhirat.

Al-Qur’an merupakan pedoman pertama dan utama bagi umat Islam. Al-Qur’an diturunkan dalam bahasa Arab, namun yang menjadi masalah dan pangkal perbedaan adalah kapasitas manusia yang sangat terbatas dalam memahami alQur’an. 

Karena pada kenyataannya tidak semua yang pandai bahasa Arab, sekalipun orang Arab sendiri,mampu memahami dan menangkap pesan Ilahi yang terkandung di dalam al-Qur’an secara sempurna. 

Terlebih orang ajam (non-Arab). Bahkan sebagian para sahabat nabi, dan tabi’in yang tergolong lebih dekat kepada masa nabi, masih ada yang keliru menangkap pesan al-Qur’an.

munculnya Studi Ilmu Alquran . Lalu pada masa khalifah Ali bin Abi Thalib, lahn (kerancuan) dalam bahasa dan berbahasa Arab semakin parah. 

Untuk membentengi bahasa Arab –dan tentunya al-Qur’an- dari berbagai kesalahan bacaan, maka khalifah Ali memerintahkan Abual-Aswad ad-Du’ali untuk membuat kaidah (gramatikal) bahasa Arab. 

Karena peristiwa ini, sebagian ahli kemudian menyebut Ali sebagai pencetus ilmu Nahwu (gramatikal) atau ilmu I’rab al-Qur’an. 

Dari uraian di atas, secara garis besar dapat dikatakan bahwa, perhatian para pembesar sahabat dan tabi’in waktu itu adalah menyebarkan Studi Ilmu Alquran  secara riwayat dan talqin (dari lisan ke lisan), bukan dengan tulisan atau tadwin (kodifikasi). 

Kendati demikian, apa yang mereka lakukan dapat dikatakan sebagai permulaan proses penulisan ataukodifikasi Studi Ilmu Alquran . 

Para sahabat yang mempunyai andil besar dalam proses periwayatan Studi Ilmu Alquran  secara lisan ke lisan adalah empat khalifah rasyidin, Ibnu Abbas, Ibnu Mas’ud, Abu Musa al-Asy’ari, Zaid bin Tsabit, dan Abdullah bin Zubair. 

Sedangkan dari kalangan tabi’in adalah Mujahid, ‘Atha’ ‘Ikrimah, Qatadah, Sa’id bin Jubair, al-Hasan al-Bashri, dan Zaid bin Aslam. 

Mereka semua adalah para tokoh peletak batu pertama ilmu tafsir, ilmu asbabun nuzul, Ilmu nasikh mansukh, ilmu gharib al-Qur’an, dan sebagainya yang notabene adalah bagian dari disiplin ilmu Studi Ilmu Alquran .

Pengantar studi ilmu alquran 

Nah bagi kalian yang ingin mengetahui Pengantar studi ilmu alquran kalian bisa gunakan link ini 

Itulah informasi yang bisa kami bagikan, semoga informasi yang kami bagikan ini bermanfaat untuk kalian semua dan terima kasih telah membaca.         

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *