Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-pagenavi domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the schema-and-structured-data-for-wp domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114
Komunikasi Antar Budaya - Akreditasi.org

Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi Antar Budaya

Komunikasi Antar Budaya – Komunikasi tidak bisa dipandang sekedar sebagai sebuah kegiatan yang menghubungkan manusia dalam keadaan pasif, tetapi komunikasi harus dipandang sebagai proses yang menghubungkan manusia melalui sekumpulan tindakan yang terus menerus diperbaharui.

Jadi komunikasi itu selalu terjadi antara sekurang-kurangnya dua orang peserta komunikasi atau mungkin lebih banyak dari itu (kelompok, organisasi, publik dan massa) yang melibatkan pertukaran tanda-tanda melalui; suara, seperti telepon atau radio; kata-kata, seperti pada halaman buku dan surat kabar tecetak; atau suara dan kata-kata, yaitu melalui televisi.

Faktor Pendukung Komunikasi Antar Budaya

  • Penguasaan Bahasa

Bahwa bahasa merupakan sarana dasar komunikasi. Baik komunikator maupun audience (penerima informasi) harus menguasai bahasa yang digunakan dalam suatu proses komunikasi agar pesan yang disampaikan bias dimengerti dan mendapat respon sesuai yang diharapkan.

Jika komunikator dengan audience tidak menguasai bahasa yang sama, maka proses komunikasi akan menjadi lebih panjang karena harus menggunakan media perantara yang dapat menghubungkan bahasa keduanya atau yang lebih dikenal sebagai translator (penerjemah).

  • Sarana Komunikasi

Sarana yang dimaksud disini adalah suatu alat penunjang dalam berkomunikasi baik secara verbal maupun non verbal. Kemajuan teknologi telah menghadirkan berbagai macam sarana komunikasi sehingga proses komunikasi menjadi lebih mudah.

Semenjak ditemukannya berbagai media komunikasi yang lebih baik selain direct verbal (papyrus di Mesir serta kertas dari Cina), maka komunikasi bisa disampaikan secara tidak langsung walau jarak cukup jauh dengan tulisan atau surat.

Semenjak penemuan sarana komunikasi elektrik yang lebih canggih lagi (televisi, radio, pager, telepon genggam dan internet) maka jangkauan komunikasi menjadi sangat luas dan tentu saja hal ini sangat membantu dalam penyebaran informasi. Dengan semakin baiknya koneksi internet dewasa ini, maka komunikasi semakin lancar.

  • Kemampuan Berpikir

Kemampuan berpikir (kecerdasan) pelaku komunikasi baik komunikator maupun audience sangat mempengaruhi kelancaran komunikasi. Jika intelektualitas si pemberi pesan lebih tinggi dari pada penerima pesan, maka si pemberi pesan harus berusaha menjelaskan.

Untuk itu diperlukan kemampuan berpikir yang baik agar proses komunikasi bisa menjadi lebih baik dan efektif serta mengena pada tujuan yang diharapkan.

Begitu juga dalam berkomunikasi secara tidak langsung misalnya menulis artikel maupun buku, sangat dibutuhkan kemampuan berpikir yang baik sehingga penulis bisa menyampaikan pesannya dengan baik dan mudah dimengerti oleh pembacanya. Demikian juga halnya dengan pembaca, kemampuan berpikirnya harus luas sehingga tujuan penulis tercapai.

  • Lingkungan yang Baik

Lingkungan yang baik juga menjadi salah satu faktor penunjang dalam berkomunikasi. Komunikasi yang dilakukan di suatu lingkungan yang tenang bisa lebih dipahami dengan baik dibandingkan dengan komunikasi yang dilakukan di tempat bising/berisik.

Komunikasi dilingkungan kampus perguruan tinggi tentu saja berbeda dengan komunikasi yang dilakukan ditempat yang penuh dengan keramaian yaitu dipasar, konser musical maupun tempat keramaian yang lainnya.

Komunikasi Antar Budaya Menurut Para Ahli

Selama masa perkembangan, komunikaasi antar budaya telah banyak para ahli yang mencoba untuk mendefinisikannya. Di bawah ini dikutipkan beberapa di antaranya:

  1. Intercultural communication… the art of under- standding and being understood by the audience of another culture” (Komunikasi antar budaya adalah seni untuk memahami dan dipahami oleh khalayak yang memiliki kebudayaan lain) (Sitaram, 1970).
  2. ‘Communication is cultural when occuring between peoples of different culture”. (Komunikasi bersifat budaya apabila terjadi di antara orang-orang yang berbeda kebudayaannya). (Rich, 1974).
  3. “Intercultural communication.. communication which occurs under condition of cultural difference language, values, costums, and habits”. (Komunikasi antarbudaya adalah komunikasi yang terjadi dalam suatu kondisi yang menunjukkan adanya perbedaan budaya seperti bahasa, nilai-nilai, adat, kebiasaan).(Stewart, 1974).
  4. Komunikasi antar budaya terjadi manakalah bagian yang terlibat dalam kegiatan komunikasi tersebut membawa serta latar belakang budaya pengalaman yang berbeda yang mencerminkan nilai yang dianut oleh kelompoknya berupa pengalaman, pengetahuan, dan nilai. (Samovar dan Poter ,1972).
  5. Komunikasi antar budaya adalah pengiriman dan penerimaan pesan-pesan dalam konteks perbedaan kebudayaan yang menghasilkan efek-efek yang berbeda. (Carley H. Dood ,1982).
  6. Komunikasi antar budaya adalah suatu peristiwa yang merujuk dimana orang–orang yang terlibat di dalamnya baik secara langsung maupun tak tidak langsung memiliki latar belakang budaya yang berbeda. (Young Yun Kim ,1984).

Seluruh defenisi diatas dengan jelas menerangkan bahwa ada penekanan pada perbedaan kebudayaan sebagai faktor yang menentukan dalam berlangsungnya proses komunikasi antar budaya.

Komunikasi antar budaya memang mengakui dan mengurusi permasalahan mengenai persamaan dan perbedaan dalam karakteristik kebudayaan antar pelaku-pelaku komunikasi, tetapi titik perhatian utamanya tetap terhadap proses komunikasi individu individu atau kelompok-kelompok yang berbeda kebudayaan dan mencoba untuk melakukan interaksi.

Menurut Liliweri (2004:9) komunikasi antar budaya terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesannya adalah anggota dari budaya yang lain. Jadi komunikasi antar budaya adalah pertukaran makna yang berbentuk simbol yang dilakukan dua orang yang berbeda latar belakang budayanya.

Komunikasi antar budaya melibatkan berbagai tingkat perbedaan keanggotaan kelompok budaya. Komunikasi antar budaya melibatkan penyandian simultan dan menerjemahkan pesan verbal dan nonverbal dalam proses pertukaran makna.

Banyak komunikasi antar budaya melibatkan pertemuan makna yang berbeda atau bertolak belakang. Komunikasi Antarbudaya selalu terjadi dalam konteks.

Komunikasi Antar Budaya Ppt

Komunikasi antar budaya adalah komunikasi yang terjadi bila produsen pesan adalah anggota suatu budaya dan penerima pesanya adalah anggota suatu budaya lainya. Komunikasi antarbudaya adalah proses pembagian informasi, gagasan atau perasaan diantara mereka yang berbeda latar belakang budayanya.

Proses pembagian informasi itu dilakukan secara lisan dan tertulis, juga melalui bahasa tubuh, gaya atau tampilan pribadi, atau bantuan hal lain disekitarnya yang memperjelas pesan.

Pada dasarnya komunikasi antarbudaya adalah komunikasi biasa, yang menjadi perbedaannya adalah orang-orang yang terlibat dalam tersebut berbeda dalam hal latar belakang budayanya.

Ada banyak pengertian yang diberikan para ahli komunikasi dalam menjelaskan komunikasi antarbudaya, diantaranya:

Menurut Larry A Samovar sebagaimana dikutip oleh Rini Darmastuti memberi definisi tentang komunikasi antarbudaya sebagai satu bentuk komunikasi yang melibatkan interaksi antara orang-orang yang persepsi budaya dan sistem simbolnya cukup berbeda dalam suatu komunikasi.

Dalam pandangan Samovar dan kawan-kawan ini, komunikasi antar budaya terjadi ketika anggota dari dari suatu budaya tertentu memberikan pesan kepada anggota dari budaya yang lain.

Komunikasi antarbudaya sering melibatkan perbedaan-perbedaan dan etnis, namun komunikasi antar budaya juga berlangsung ketika muncul perbedaan-perbedaan yang mencolok tanpa harus disertai perbedaan-perbedaan ras dan etnis.

Menurut Aloliliweri, Andrea L. Rich Dab Dennis M Ogawa sebagaimana dikutip oleh Armawati Arbi, komunikasi antarbudaya adalah komunikasi antar orang-orang yang berbeda kebudayaannya.

Misalnya antara suku bangsa, etnik, ras dan kelas sosial. Menurut Deddy Mulyana, komunikasi antarbudaya (Inter Cultural Communication) adalah proses pertukaran fikiran dan makna antar orang-orang yang berbeda budayanya.

Komunikasi antar budaya memiliki tiga unsur sosio-budaya mempunyai pengaruh besar dan langsung atas makna-makna yang kita bangun dalam persepsi kita. sebagai berikut.

  1. Nilai
  2. Kepercayaan / Keyakinan
  3. Sikap

Demikianlah detail informasi mengenai komunikasi antar budaya. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua, sekian terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *