Komunikasi Sosial dan Pembangunan Yang Baik

Komunikasi Sosial dan Pembangunan

Komunikasi Sosial dan Pembangunan – Menurut Roucek dan Warren, komunikasi itu adalah suatu proses pemindahan atau pengoperan fakta-fakta, keyakinan-keyakinan sikap, reaksi-reaksi emosional, serta berbagai bentuk kesadaran manusia.

Senada dengan pendapat Roucek & Warren ini adalah pendapatnya Cherry, yang menegaskan bahwa komunikasi adalah suatu proses di mana pihak-pihak peserta saling menggunakan informasi, dengan tujuan mencapai pengertian bersama yang lebih baik mengenai masalah yang penting bagi semua pihak yang bersangkutan.

Proses ini, dan kaitan hubungan yang ada di antara peserta dalam proses, kita sebut komunikasi. Komunikasi bukan merupakan jawabannya itu sendiri, tetapi pada hakikatnya merupakan kaitan hubungan yang ditimbulkan oleh penerusan rangsangan dan pembangkitan balasannya.

Pengertian dari pembangunan mengacu proses perubahan yang dengan sadar ditujukan untuk meningkatkan taraf dan kualitas hidup masyarakat.

Jadi, dengan formulasi apa pun pembangunan dirumuskan, sebenarnya esensinya tidak lain adalah dalam rangka meningkatkan taraf dan kualitas hidup individu dan masyarakat, baik secara lahiriah maupun batiniah.

Everett M. Rogers mengatakan, secara sederhana pembangunan adalah perubahan yang berguna menuju suatu sistem sosial dan ekonomi yang diputuskan sebagai kehendak dari suatu bangsa (Rogers, 1985: 2).

Sementara itu Hedebro Goran mengatakan bahwa pembangunan tidak lain adalah proses perubahan untuk meningkatkan kondisi-kondisi hidup.

Namun, yang perlu dipahami di sini bahwa yang dimaksud dengan proses perubahan itu tidak semata-mata dan sekadar untuk menunjukkan proses perubahan belaka, melainkan harus juga digambarkan secara jelas tujuan-tujuan yang hendak dicapai dari proses perubahan itu sendiri.

Jadi, tujuan itu penting bagi proses perubahan yang namanya pembangunan Bryant dan White menyatakan bahwa terdapat empat aspek yang terkandung di dalam pembangunan kualitas manusia sebagai upaya meningkatkan kapasitas mereka.

Pertama, pembangunan harus memberikan penekanan pada kapasitas (capacity), kepada apa yang harus dilakukan untuk meningkatkan kemampuan tersebut serta energi yang diperlukan untuk itu.

Kedua, pembangunan harus menekankan pemerataan (equity). Ketiga, pembangunan mengandung arti pemberian kuasa dan wewenang (empowerment) yang lebih besar kepada rakyat.

Keempat, pembangunan mengandung pengertian berkelangsungan atau berkelanjutan (sustainable) dan interdependensi di antara negara-negara di dunia.

Hedebro (1979) mengidentifikasi tiga aspek komunikasi dan pembangunan yang berkaitan dengan tinggkat analisanya, yaitu :

  • Pendekatan yang berfokus pada pembangunan suatu bangsa dan bagaimana media massa dapat menyumbang dalam upaya tersebut.
  • Pendekatan yang juga dimaksudkan untuk memahami peranan media massa dalam pembangunan nasional, namun jauh lebih spesifik.
  • Pendekatan yang berorientasi pada perubahan yang terjadi pada suatu komunitas local atau desa.

Kebanyakan teori-teori pembangunan saat ini, ternyata dikembangkan dalam tradisi teori pertumbuhan ekonomi, yaitu berisi gambaran mengenai proses perubahan ekonomi yang telah berlangsung di negara-negara maju.

Titik tolak teoro-teori tersebut selau bermula dari memperbedakan faktor-faktor dasar produksi yang sudah tersohor itu, yakni: tanah, modal, dan tenaga kerja.

Dalam bahasa sehari-hari, pembangunan diartikan sebagai usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Definisi pembangunan itu sendidri sering dikaitkan dengan modernisasi, perubahan sosial, industrialissasi, westernisasi, petumbuhan (growth), dan evolusi sosio cultural.

Dibawah ini ada beberapa definisi pembangunan menurut para ahli.

  • Pembangunan sebagai suatu proses perubahan sosial yang bersifat partisipatori secara luas untuk memajukan keadaan sosial dan kebendaan ( termasuk keadilan yang besar, kebebasan, dan kualitas yang dinilai tinggibyang lainnya ) bagi mayoritas masyarakat melalui perolehan mereka akan control yang lebih besar terhadap lingkungannya. (Roger,1978).
  • Kemajuan ( Progress ), pembangunan ( development ), dan modernisasi sebagai suatu fenomena historis yang sama, yaitu suatu transisi dari masyarakat yang agraris ke masyarakat yang industrial (Tehranian,1979).
  • Sebagai suatu konsep, pembangunan menunjukan bias evolusioner (Arjomand, 1977)
  • Pembangunan berarti membangkitkan masyarakat di negara-negara sedang berkembang dari keadaan kemiskinan, pengangguran, dan ketidakadilan social (Seers,1969).
  • Modernisasi sebagai suatu rangkaian fenomena historis yang jauh lebih spesifik, yang diasosiasikan dengan tumbuhnya masyarakat-masyarakat industrial (Berger dkk,1973).

Komunikasi Sosial Pembangunan Adalah

Komunikasi adalah suatu proses Komunikasi merupakan serangkaian tindakan atau peristiwa yang terjadi secara berurutan. Komunikasi adalah upaya yang disengaja dan punya tujuan (dilakukan dalam keadaan sadar) untuk mempengaruhi sikap dan prilaku orang lain.

Sementara penegrtian komunikasi menurut The American Speech-Language-Hearing Association, yang dimaksud dengan komunikasi sosial adalah kemunculan yang sinergis antara interaksi sosial, sosial kognisi, pragmatis (verbal dan nonverbal), dan pemrosesan bahasa yang reseptif dan ekspresif.

Singkat kata, komunikasi sosial merujuk pada bahasa yang digunakan dalam berbagai situasi sosial.

Adapun menurut, D Ruben (1975) mendefinisikan komunikasi sosial sebagai proses yang mendasari sebuah fenomena atau gejala yang terjadi sebagai sebuah konsekuensi simbolisasi masyarakat dan pemanfaatan simbol serta difusi.

Menurut International Association of Communication Activists, istilah komunikasi social merujuk pada penggunaan apa yang disebut dengan media social atau bidang studi yang mengeksplorasi bagaimana informasi dapat dirasakan, ditransmisikan, dan dipahami, serta dampaknya bagi masyarakat.

Oleh karena itu, komunikasi sosial lebih menekankan pada bidang politik dan sosial. Komunikasi menuntut adanya partisipasi dan kerjasama dari para pelaku yang terlibat.

Aktifitas komunikasi akan berlangsung dengan baik, apabila pihak – pihak yang terlibat berkomunikasi memiliki kesamaan pemahaman makna. Komunikasi bersifat simbolis, artinya komunikasi pada dasarnya merupakan tindakan yang dilakukan dengan menggunakan lambang-lambang.

Komunikasi bersifat transaksional. Komunikasi pada dasarnya menuntut dua tindakan; memberi dan menerima symbol symbol komunikasi diantara kedua belah pihak atau lebih yang terlibat dalam kegiatan komunikasi.

Secara sederhana, pembangunan adalah usaha yang dilakukan oleh suatu masyarakat untuk meningkatkan taraf hidup mereka.

Modernisasi,perubahan sosial, industrialisasi, westernisasi, pertumbuhan (growth), dan evolusi sosio-kultural adalah istilah yang sering dikaitkan dalam definisi pembangunan. Yang paling populer dipakai adalah modernisasi dan pembangunan.

Fenomena Komunikasi Untuk Perubahan Sosial dan Pembangunan

Komunikasi sosial setidaknya mengisyaratkan bahwa komunikasi itu penting untuk pembangun konsep diri kita, aktualisasi diri, kelangsungan hidup, memperoleh kebahagiaan, terhindar dari tekanan dan ketegangan ( lewat komunikasi yang bisa menghibur ) dan mempunyai hubungan dengan orang lain.

Melalui komunikasi kita bekerja sama dengan anggota masyarakat (keluarga, RT, RW, kota, Negara, dan lain-lain) untuk mencapai tujuan bersama. Komunikasilah yang memungkinkan individu membangun suatu kerangka rujukan dan menggunakannya mempelajari dan menerapkan strategi adaptif untuk mengatasi situasi-situasi problematik yang ia masuki.

Implisit dalam fungsi komunikasi sosial adalah fungsi komunikasi cultural. Para ilmuan sosial mengakui bahwa budaya dan komunikasi mempunyai hubungan timbal balik seperti dua sisi dari mata uang.

Budaya menjadi bagian dari prilaku komunikasi dan pada gilirannya komunikasipun turut menemukan, memelihara, mengembangkan atau menawarkan, budaya. Edward T.Hall menyatakan budaya adalah komunikasi dan komunikasi adalah budaya.

Maksudnya adalah pada satu sisi komunikasi merupakan suatu mekanisme untuk mensosialisasikan norma-norma budaya masyarakat, baik secara “Horizontal” yaitu dari suatu masyarakat kepada masyarakat lainnya.

Secara “vertical” yaitu dari suatu generasi kepada generasi berikutnya. Misalnya laki-laki tidak gampang menangis. Alfred Korzybski menyatakan bahwa kemampuan manusia berkomunikasi menjadikan mereka mengingat waktu (time binder).

Pengikatan waktu (Time binding) merajuk pada kemampuan manusia untuk mewariskan pengetahuan dari generasi kegenerasi dan dari budaya ke budaya.

Pengikatan waktu jelas merupakan suatu karakteristik yang membedakan manusia dengan bentuk lain kehidupan. Dengan kemampuan tersebut manusia mampu mengendalikan dan mengubah lingkungan mereka.

Kesulitan komunikasi berasal dari fakta bahwa kelompok budaya atau subkultur budaya yang ada dalam suatu budaya, mempunyai perangkat norma yang berlainan. Misalnya antara generasi tua dengan generasi muda.

Kematangan dalam budaya ditandai dengan toleransi atas perbedaan. Konsep diri kita pada umumnya dipengaruhi oleh keluarga, orang-orang dekat sekitar kita termasuk kerabat. Mereka itulah yang disebut Significant Others.

Aspek-aspek konsep diri diantaranya : jenis kelamin, agama, kesukuan, pendidikan, pengalaman, rupa fisik, dan lain-lain. Identitas etnik merupakan konsep penting atau unsur-unsur penting konsep diri.

Orang berkomunikasi untuk menunjukan dirinya eksis yang disebut aktualisasi diri atau eksistensi diri. Adapun beberapa masalah yang menjadi penghambat integrasi bangsa dan integrasi sosial, diantaranya yaitu :

  • Integrasi bangsa melalui komunikasi antar generasi
  • Pengaruh luar negeri melalui komunikasi internasional dan ilmu pengetahuan.
  • Akibat-akibat pembangunan sebagai unitended by products.

Contoh :

Pembangunan yang lebih banyak dikota dibandingkan dipedesaan. Di Indonesia komunikasi sosial sangat ditentukan dan menggunakan nilai yang diagungkan oleh suatu kelompok sosial, serta mengkomunikasikan nilai-nilai tersebut.

Dengan demikian terjalin kelangsungan sosial dengan dan melalui nilai-nilainya. Proses sosialisasi dan komunikasi tidaklah berhenti atau vakum pada suatu titik tertentu, namun terus berkembang.

Komunikasi sosial bertujuan untuk integrasi bangsa dan sosial. Integrasi adalah menciptakan rasa aman yang diperoleh dari ikatan sosial yang kuat dengan mengorbankan sedikit atau banyak kepentingan individu.

Integrasi bangsa dan sosial dapat dicapai melalui :

  • Perbedaan identifikasi bangsa melalui bahasa. Bahasa merupakan pencerminan dari realita hidup masyarakat, mekanisme bersosialisasi dan komunikasi. Situasi hubungan diri dan derajat integrasi diri dan persediaan pengetahuan.
  • Identifikasi sosial melalui proses belajar atau sosialisasi. Sistem sosial adalah hasil dari interaksi independent dan komplementer.
  • Identifikasi sosial melalui Legitimasi.

Demikianlah pembahasan mengenai komunikasi sosial dan pembangunan. Semoga dapat menambah khazanah pengetahuan kita semua mengenai teori ini. Sekian terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *