Apa Itu Besaran Turunan?

Apa Itu Besaran Turunan

Apa Itu Besaran Turunan – Besaran turunan adalah suatu besaran yang diturunkan dari besaran pokok. Pada dasarnya, besaran turunan ini hampir sama dengan besaran pokok yang di mana kedua besaran tersebut sama-sama berfungsi untuk menghitung suatu yang dinyatakan dalam Satuan Internasional (SI).

Adapun besaran yang dihitung pada besaran turunan, seperti luas, volume, gaya, tekanan, kecepatan, dan lain-lain. Satuan besaran turunan sering dikenal dengan istilah satuan turunan.

Selain itu, satuan turunan didapatkan dari penggabungan dari beberapa satuan besaran pokok. Oleh sebab itu, kita akan jarang sekali menemukan satuan yang hanya terdiri dari satu satuan saja.

Penggabungan dari beberapa besaran pokok menandakan bahwa satu besaran pokok bisa menghasilkan beberapa besaran turunan. Misalnya, besaran pokok panjang bisa menghasilkan besaran turunan luas dan volume.

Setiap besaran turunan sering sekali muncul di soal-soal matematika atau fisika saat masih duduk di bangku sekolah menengah.

Bahkan, luas, volume, dan kecepatan sudah ada sejak kita masih duduk di bangku Sekolah Dasa (SD). Maka dari itu, bagi sebagian orang mungkin tidak akan asing lagi dengan besaran turunan.

Seperti definisi dari besaran turunan, maka setiap satuan dari besaran turunan merupakan penyesuaian dari satuan pada besaran pokok. Dari sekian banyak besaran turunan, salah contoh yang paling sederhana dari besaran turunan adalah luas.

Contoh, besaran turunan (luas) dari persegi panjang memiliki rumus (Panjang x Lebar), dari perkalian itu menghasilkan satuan panjang (m) yang dipangkatkan, sehingga menjadi (m2).

Besaran turunan luas merupakan besaran yang diturunkan dari besaran pokok panjang. Besaran pokok panjang memiliki satuan (m).

Besaran turunan luas bisa kita temukan pada bangun datar, seperti persegi, persegi panjang, dan bangun datar lainnya. Jadi, ketika kita menemukan soal tentang menghitung luas dari bangun datar, maka satuannya harus menggunakan satuan besaran pokok yang dipangkatkan (m2).

Supaya kamu lebih memahami lebih dalam pembahasan tentang besaran turunan, maka kamu perlu mengenal ciri-ciri dari besaran turunan. Ciri-ciri besaran turunan ada dua, yaitu satuan lebih dari satu dan bisa dihitung secara langsung dan tidak langsung.

  • Satuan Lebih dari Satu

Setiap besaran turunan, satuannya umumnya lebih dari satu atau bisa juga satuannya merupakan gabungan dari beberapa besaran pokok.

Misalnya, besaran turunan kecepatan yang di mana satuannya berasal dari besaran pokok panjang (meter) dan besaran pokok waktu (detik atau second).

Maka dari itu, ketika ingin menghitung besaran turunan kecepatan, maka  rumusnya adalah kecepatan kecepatan (v) = panjang atau jarak tempuh (s) : waktu (t).

Selain itu ada juga besaran turunan yang memiliki satuan lebih dari dua, yaitu besaran turunan gaya. Pada besaran turunan gaya, satuan yang digunakan adalah Newton (N) yang di mana satuan dasarnya adalah kg . m/s2.

  • Bisa Dihitung Secara Langsung dan Tidak Langsung

Seperti yang sudah dibahas sebelumnya, besaran turunan pasti bisa dihitung. Bahkan, besaran turunan bisa muncul dalam kehidupan sehari-hari atau dalam sebuah soal.

Oleh karena itu, kita bisa menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur atau hanya menggunakan rumus.

Penggunaan alat ukur dalam menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran langsung dan penggunaan alat ukur ketika menghitung besaran turunan dinamakan pengukuran tidak langsung.

Misalnya, ketika kamu ingin mengukur volume dari sebuah botol minum, volume bisa diketahui dengan cara melakukan pengukuran terhadap satu per satu dari setiap bagian yang ada di permukaan gelas atau bisa juga menggunakan rumus volume.

Alat Ukur Besaran Turunan

Salah satu ciri dari besaran turunan adalah dapat dihitung dengan pengukuran tidak langsung atau dihitung menggunakan alat ukur. Besaran turunan ini memiliki alat ukur khusus untuk mengetahui nilai dari besaran turunan tanpa memakai rumus. Alat ukur besaran turunan, yaitu:

  • Dinamometer

Dinamometer adalah alat khusus yang bisa berfungsi untuk menghitung besar kecilnya gaya yang ada pada suatu objek. Pada saat digunakan, dinamometer akan menerapkan metode gaya pegas.

  • Kalorimeter

Kalorimeter adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang digunakan untuk mengukur banyaknya kalor yang terjadi pada suatu perubahan atau reaksi kimia.

  • Ohm Meter

Ohm meter adalah alat ukur besaran turunan yang berfungsi untuk menghitung hambatan listrik yang ada pada objek yang berhubungan dengan listrik.

  • Speedometer

Speedometer adalah salah satu jenis alat ukur besaran turunan yang biasanya dipakai ketika menghitung kecepatan. Speedometer sering kita temukan di kendaraan motor, mobil, dan sebagainya.

  • Hygrometer

Hygrometer adalah alat ukur besaran turunan untuk menghitung setiap kelembapan udara yang di suatu ruangan. Alat besaran turunan yang satu ini bisa dibilang cukup mudah digunakan, sehingga bagi para melua bisa menerapkannya dengan mudah.

  • Barometer

Barometer adalah alat ukur besaran turunan yang umumnya dipakai untuk menghitung banyaknya tekanan udara yang ada. Oleh sebab itu, alat ukur barometer biasanya dipakai ketika sedang memperkirakan cuaca.

Apa Itu Besaran Turunan Dan Contohnya

Ketika menghitung besaran turunan akan lebih mudah menggunakan rumus dari besaran turunan itu sendiri. Dengan kata lain, rumus merupakan alat ukur dari besaran turunan itu sendiri.

Memang tidak mudah dalam menghapal besaran turunan, tetapi selama kamu memang benar-benar fokus dan sungguh-sungguh menghapalnya, maka rumus besaran turunan kamu ingat.

Maka dari itu, kamu perlu menghapalkan dari setiap rumus besaran turunan. Jadi, apakah kamu sudah menghapalkan rumus dari setiap besaran turunan?

Cara menghitung besaran turunan yang memakai rumus ini sering dikenal dengan pengukuran tidak langsung. Sedangkan menghitung besaran turunan dengan menggunakan alat ukur lebih dikenal dengan nama pengukuran langsung.

Dalam menghitung besaran turunan bisa juga menggunakan alat ukur atau pengukuran secara langsung. Alat-alat yang digunakan untuk mengukur besaran turunan bisa dibilang cukup khusus.

Baik itu pengukuran langsung atau tidak langsung, keduanya sama-sama bisa digunakan dalam menghitung besaran turunan. Dengan kata lain, ketika menghitung besaran turunan, semua itu tergantung pada kamu lebih nyaman menggunakan.pengukuran langsung atau pengukuran tidak langsung.

Contoh Besaran Turunan 

  • Gaya

Merupakan besaran turunan yang satuannya berasal dari perkalian antara massa dan percepatan. Jika digambarkan satuannya adalah (kg m / s2) dikenal juga dengan sebutan satuan Newton.

Untuk menghitung besaran turunan gaya, perlu memasukkan satuan Newton dan ini biasanya ditemukan pada pelajaran Fisika dengan rumus gaya, yaitu F = m. a.

  • Usaha

Besaran turunan dengan satuan turunan bernama Joule, diperoleh dari gaya yang sudah dikalikan dengan jarak (kg m2 s-2). Sama dengan gaya, usaha ini bisa sering ditemukan pada pelajaran Fisika dengan rumusnya yakni W = F. s.

  • Kecepatan

Adalah besaran turunan yang diperoleh melalui perhitungan jarak yang sudah ditempuh dan dibagi dengan waktu tempuh. Satuan yang muncul adalah m/s, dibaca menjadi meter per detik atau meter per second.

Rumus dari besaran turunan ini adalah V = s/ t dan rumus ini lebih sering ditemukan di pelajaran Matematika.

  • Percepatan

Dihasilkan dari perhitungan besaran turunan kecepatan dan waktu tempuh, besaran turunan ini akan dibagi dengan waktu tempuh yang sudah dilakukan. Percepatan disimbolkan dengan huruf a, rumus besaran turunan percepatan yakni a= Δv / Δt.

  • Momentum

Merupakan asal dari perkalian antara massa dan percepatan, menghasilkan rumus seperti meter per detik atau kilometer per detik (kg m/s). Untuk rumus dari besaran turunan momentum adalah P = m v.

  • Daya

Merupakan besaran turunan dengan satuan watt, hasil dari satuan turunan usaha dan satuan pokok waktu. Rumus dari daya adalah P = W/t atau nilai usaha dibagi dengan waktu. Daya sering dijumpai dalam mata pelajaran Fisika.

  • Massa Jenis

Merupakan besaran turunan yang berasal dari besaran pokok massa dan turunan dari besaran pokok panjang (m3). Menciptakan satuan seperti (kg/m3) kilogram per meter kubik. Nama besaran turunan massa jenis adalah Rho, sementara rumusnya ρ= /V.

  • Frekuensi

Besaran turunan yang menyatakan adanya getaran atau putaran ulang peristiwa dalam satuan detik atau ditulis (s-1). Satuan frekuensi adalah Hertz, rumusnya 1/{periode(t)} atau f = 1/t. Secara umum rumus ini digunakan untuk mencari getaran suara.

  • Muatan Listrik

Besaran turunan dengan satuan Coulomb, digunakan untuk menghitung dengan cara pengukuran tidak langsung dan rumusan besaran muatan ini adalah I = Q/t, besaran turunan ini bisa dijumpai dalam mata pelajaran Fisika.

  • Hambatan Listrik

Besaran turunan yang sangat berkaitan dengan kelistrikan, satuan dari besaran hambatan listrik adalah ohm. Sedangkan rumus dari hambatan listrik adalah R = V / I.

  • Luas

Berasal dari besaran pokok panjang, nilai luas diperoleh lewat perkalian antara panjang dan lebar (p x l). Satuan yang dipakai adalah meter kubik (m2) dan rumus ini biasanya dipakai untuk menghitung luas dari bangun datar atau dua dimensi besaran turunan.

  • Volume

Turunan dari besaran pokok panjang, hasilnya adalah rumus volume panjang dikali lebar dikali tinggi dalam suatu benda, itulah mengapa volume termasuk besaran turunan.

Satuan volume adalah meter kubik (m2) dan besaran turunan ini sering dijumpai pada mata pelajaran Matematika, khususnya bidang bangun ruang.

  • Tekanan

Merupakan kelompok besaran turunan dari besaran turunan gaya, dan besaran turunan luas jika ditulis menjadi N/m2, rumus dari besaran turunan ini adalah P = F / A. Besaran turunan ini bisa sering dijumpai dalam mata pelajaran Fisika.

Apa Itu Besaran Turunan Dan Satuannya

Besaran turunan akan adalah besaran yang diturunkan dari besaran pokok, sehingga satuan pada besaran turunan bisa lebih dari satu. Oleh karena itu, dapat dikatakan bahwa besaran turunan merupakan penggabungan dari besaran pokok dan besaran turunan itu sendiri.

Selain itu, besaran turunan bisa dihitung atau diukur dengan menggunakan pengukuran langsung (dengan alat) dan pengukuran tidak langsung (tanpa alat ukur atau dengan rumus).

Besaran Turunan Satuan Internasional (SI) Dimensi Simbol dan Rumus
Gaya Newton (kg m/s2) N : MLT-2 F = m . a
Usaha Joule (kg m2 s-2) J : M L2 T−2 W = F . s
Kecepatan Jarak/Waktu (m/s) V : LT-1 V = s / t
Percepatan L T–2 (m/s2) a : LT-2 a= Δv / Δt
Momentum Kg m/s [M][L][T]⁻ P = m . v
Daya Watt (kg.m^2.s^-3) W : [M] [L] [T]⁻² P = W / t
Massa Jenis Rho (kg/m3) ρ ρ= m / V
Frekuensi Hertz (s–1) Hz f = 1/t
Muatan Coulomb C I = Q/t
Tegangan Listrik Volt V V = I . R
Hambatan Listrik Ohm (Ω) R R = V / I
Luas m2 [L]2 L = P x L
Volume m3 [L]3 V = P x L x T
Tekanan Pascal (Pa) (N / m2) [M][T]-2 [L]-1 P = F / A

Demikianlah informasi mengenai besaran turunan. Semoga dapat menambah pengetahuan kita semua mengenai materi ini, sekian terima kasih.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *