Psikologi Massa dan Definisi

Psikologi Massa

Psikologi massa adalah salah satu cabang dari psikologi yang berkembang pada pertengahan abad ke-19. Cabang psikologi ini berhubungan dengan proses perilaku dan pemikiran baik dari anggota massa maupun massa itu sendiri.

Psikologi massa sering kali dipengaruhi oleh hilangnya tanggung jawab seseorang dan pandangan akan perilaku universal; keduanya bertambah sesuai dengan jumlah massa.

Seorang tokoh yang cukup berpengaruh bahkan dianggap sebagai Bapak psikologi massa adalah Gustave Le Bon.

Ia menyatakan bahwa massa adalah sekumpulan orang atau manusia yang berada dalam waktu dan tempat yang sama yang mempunyai ketertarikan atau point of interest yang sama yang bersifat sementara.

Psikologi adalah ilmu yang mempelajari tentang jiwa manusia baik yang tampak maupun tidak tampak. Jiwa yang tampak atau bisa dilihat sering kali disebut dengan perilaku, sedangkan jiwa yang tidak tampak dapat berupa ide-ide, motif, keinginan, dan potensi-potensi yang ada dalam diri manusia.

Secara sederhana dapat kita simpulkan bahwa psikologi massa adalah suatu cabang ilmu yang mempelajari jiwa sekumpulan orang banyak baik yang tampak ataupun tidak tampak.

Psikologi massa pada awalnya berkembang lebih dulu daripada psikologi sosial bahkan bisa dianggap sebagai embrio dari psikologi sosial, namun karena tingkat ketertarikan para pakar pada massa itu perkembangan psikologi massa mengalami stagnansi dan saat ini dikategorikan sebagai salah satu cabang dari psikologi sosial.

Psikologi Komunikasi Massa

Sistem komunikasi massa adalah suatu sistem yang digunakan untuk menyampaikan pesan atau informasi kepada khalayak yang luas melalui berbagai media massa (Suryandari, Nikmah 2021). Sistem ini berperan dalam menyebarkan berita, pendapat, ide, dan konten lainnya kepada sejumlah besar orang dengan cara yang efektif dan efisien (Imran, Hasyim Ali 2021).

Tujuan Komunikasi Massa

  • Menyampaikan informasi: Tujuan utama sistem ini adalah menyampaikan berbagai informasi kepada khalayak, termasuk berita aktual, laporan, fakta, dan data statistik.
  • Hiburan: Sistem komunikasi massa juga berfungsi menyediakan hiburan kepada khalayak, seperti film, acara televisi, musik, dan program radio.
  • Pendidikan: Melalui media massa, sistem ini dapat memberikan pengetahuan, pendidikan, dan wawasan kepada khalayak melalui program pendidikan, dokumenter, dan artikel informatif.
  • Pengaruh Opini Publik: Media massa memiliki kekuatan untuk membentuk dan mempengaruhi opini publik melalui pemberitaan, editorial, opini, dan kampanye sosial.

Komponen Sistem Komunikasi Massa

  • Pengirim Pesan: Pengirim pesan adalah individu, organisasi, atau lembaga yang menciptakan dan menyampaikan pesan kepada khalayak. Misalnya, jurnalis, penulis, produser konten, atau perusahaan media.
  • Media Massa: Media massa merupakan saluran atau sarana yang digunakan untuk menyampaikan pesan kepada khalayak. Ini meliputi surat kabar, majalah, televisi, radio, dan platform online seperti situs web, blog, dan media sosial.
  • Pesan: Pesan adalah informasi, konten, atau pesan yang ingin disampaikan kepada khalayak. Pesan bisa berupa berita, artikel, iklan, program televisi atau radio, dan konten lainnya.
  • Khalayak: Khalayak adalah target atau penerima pesan dalam sistem komunikasi massa (Wijaya, Sri Herwindya, and Firdastin Ruthnia Yudiningrum 2016). Khalayak dapat terdiri dari individu, kelompok, atau masyarakat secara keseluruhan yang memiliki akses kepada media massa.
  • Proses Komunikasi: Proses komunikasi melibatkan langkah-langkah yang dilakukan dalam menyampaikan pesan kepada khalayak. Ini mencakup pengumpulan informasi, penyusunan pesan, produksi, distribusi, dan konsumsi pesan oleh khalayak.

Karakteristik Sistem Komunikasi Massa

  • Skala Besar: Sistem komunikasi massa dapat mencapai khalayak yang luas secara geografis dan jumlahnya (Khalik, A. 2015). Pesan bisa diakses oleh ribuan, jutaan, atau bahkan miliaran orang di berbagai lokasi.
  • Tidak Bersifat Interaktif: Komunikasi dalam sistem ini biasanya bersifat satu arah, dimana pengirim pesan tidak berinteraksi secara langsung dengan khalayak.

Psikologi Massa Satpam

Sifat pengamanan dan penertiban yang dilakukan oleh seorang anggota satpam adalah pencegahan (Preventife), mencegah terjadinya berbagai macam ganguan, ancaman dan resiko. Gangguan dan ancaman ini bisa datang dari orang lain, baik sebagai individu maupun berbentuk kelompok (massa).

Penanganan terhadap gangguan yang berasal dari massa tentu saja berbeda dari penanganan gangguan yang dilakukan secara individual.

Apabila anggota satpam menghadapi massa yang terus bertambah, maka anggota satpam tidak bisa bergerak sendiri, pihak kepolisian harus mengambil peranan utama didalam penanganan massa yang terus bergerak dinamis, dan perlu diingat bahwa peran anggota satpam adalah sebagai unsur pembantu kepolisian.

Definisi Psikologi

Ada banyak ahli yang mengemukakan pendapat tentang pengertian psikologi, di antaranya:

  • Pengertian Psikologi menurut Ensiklopedi Nasional Indonesia Jilid 13 (1990), Psikologi adalah ilmu yang mempelajari perilaku manusia dan binatang baik yang dapat dilihat  secara langsung maupun yang tidak dapat dilihat secara langsung.
  • Pengertian Psikologi menurut Dakir (1993), psikologi membahas tingkah laku manusia dalam hubungannya dengan lingkungannya.
  • Pengertian Psikologi menurut Muhibbin Syah (2001), psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku terbuka dan tertutup pada manusia baik selaku individu maupun kelompok, dalam hubungannya dengan lingkungan.

Tingkah laku terbuka adalah tingkah laku yang bersifat psikomotor yang meliputi perbuatan berbicara, duduk , berjalan dan lain sebgainya, sedangkan tingkah laku tertutup meliputi berfikir, berkeyakinan, berperasaan dan lain sebagainya.

Dari beberapa definisi tersebut diatas dapat disimpulkan bahwa pengertian Psikologi adalah ilmu pengetahuan yang mempelajari tingkah laku manusia, baik sebagai individu maupun dalam hubungannya dengan lingkungannya.

Tingkah laku tersebut berupa tingkah laku yang tampak maupun tidak tampak, tingkah laku yang disadari maupun yang tidak disadari.

Definisi Massa

Massa menurut Gustave Le Bon (yang dapat dipandang sebagai pelopor dari Psikologi Massa) bahwa massa itu merupakan suatu kumpulan orang banyak, berjumlah ratusan atau ribuan, yang berkumpul dan mengadakan hubungan untuk sementara waktu karena minat dan kepentingan yang sementara pula. Misal orang yang melihat pertandingan sepak bola, orang melihat bioskop dan lain sebagainya.

Definisi Psikologi Massa

Berdasarkan kamus lengkap psikologi, psikologi massa adalah pembelajaran mengenai tingkah laku banyak orang atau kumpulan manusia mengenai kelompok-kelompok yang terorganisir dengan luas.

Sedangkan menurut Chaplin (1972), psikologi massa adalah psikologi yang khusus mempelajari perilaku manusia dalam kelompok yang terorganisir secara longgar (loosely organized group).

Sifat-sifat Massa

Massa mempunyai sifat-sifat antara lain, yaitu:

  • Impulsif, ini berarti massa itu akan mudah terpancing untuk melakukan sesuatu secara bersama-sama.
  • Mudah sekali tersinggung. Karena massa itu mudah sekali tersinggung, maka harus dihindari hal-hal yang dapat menyinggung perasaan massa yang bersangkutan.
  • Sugestibel, ini berarti bahwa massa itu dapat mudah menerima sugesti dari luar.
  • Tidak rasional, karena massa itu sugestibel, maka massa itu dalam berindak tidak rasional, dan mudah dibawa oleh sentimen-sentimen.
  • Adanya social facilitation (F. Allport) yaitu adanya suatu penguatan aktivitas, yang disebabkan karena adanya aktivitas individu lain.

Hal-hal yang harus diperhatikan apabila ada sekumpulan orang :

  • Apakah terjadi kebangkitan emosi massa yang sangat kuat? Bisa melalui yel-yel dan gerakan yang dapat menyinggung harga diri kelompok lain.
  • Apakah ada pemicu yang dapat membahayakan dilingkungan seperti sajam, batu, pentungan, dll.
  • Apakah ada provokator yang terorganisir?
  • Bagaimana dengan keadaan cuaca?
  • Apakah kelompok massa yang muncul bersifat sesaat atau sudah kronis?
  • Apakah ada dua kelompok atau lebih yang bersebrangan?
  • Apakah ada motif dasar? (Sangat berbahaya apabila dipicu masalah kebutuhan pokok).
  • Apakah ada organisasi yang men-sponsori?

Dengan mengetahui macam-macam massa dan memahami sifat dari massa, maka kita bisa mengetahui pendekatan apa dalam menangani massa. Massa dapat ditangani dengan pendekatan keamanan dan/atau pendekatan humanis.

Pendekatan Keamanan

Pendekatan keamanan berpandangan bahwa setiap adanya kumpulan orang harus disikapi sebagai potensi konflik dan harus diantisipasi.

Strategi yg bisa dilakukan oleh aparat keamanan didalam membubarkan massa :

  • Mengalihkan pusat perhatian.
  • Menakut-nakuti orang-orang di dalam kerumunan tersebut.

Pendekatan Humanis

Melaksanakan Pendekatan Humanis membutuhkan rasa empati untuk merasakan apa yang orang lain rasakan. Hal-hal yang dapat dilaksanakan adalah :

  • Memahami motif terkumpulnya massa.
  • Merencanakan penyelesaian yang matang.
  • Koordinasi untuk mempersiapkan perundingan.
  • Menyiapkan perwakilan.
  • Menyiapkan dukungan logistik.
  • Kesiapan mental.
  • Pengendalian diri yang baik.
  • Keberanian dalam bersikap.
  • Analisis intelegen yang baik.

Prosedur Menghadapi Demo Karyawan dan Demo Massa

  • Prosedur Menghadapi Demo Karyawan.

Pokok : Utamakan melakukan tindakan persuasif dan lindungi aset – aset vital.

Prosedur :

  • Segera tutup pintu masuk ke dalam perusahaan untuk mencegah masuknya pihak luar ke lingkungan perusahaan.
  • Tidak mengijinkan orang luar masuk ke dalam lingkungan perusahaan selama demo / pemogokan terjadi.
  • Berusaha untuk melokalisir tempat pemogokan agar tidak meluas
  • Berusaha menenangkan situasi dengan pendekatan persuasif agar tidak terjadi tindakan anarkis dari karyawan yang mogok.
  • Melaporkan situasi dan perkembangannya kepada atasan / pimpinan perusahaan.
  • Menjaga / melindungi obyek – obyek vital ( Sentral listrik, hydrant air, sentral telepon dll ) di dalam perusahaan agar tidak dirusak.
  • Membuat laporan kejadian sebagai bahan pengusutan bila diperlukan
  • Bila ada wartawan yang ingin meliput kejadian harus seijin Pimpinan
  • Prosedur Menghadapi Demo Massa.

Pokok : Utamakan melakukan tindakan persuasif dan amankan agar pintu gerbang tidak jebol / pendemo tidak memasuki area.

Prosedur :

  • Segera menutup pintu masuk ke perusahaan.
  • Tidak mengijinkan orang luar masuk ke dalam perusahaan selain utusan resmi dari pengunjuk rasa sebagai hasil negosiasi.
  • Melaporkan kejadian kepada kepala satpam / chief security atau kepada pimpinan perusahaan tentang terjadinya unjuk rasa oleh massa.
  • Dalam hal tertentu Security dapat melaporkan situasi kepada Polisi atas seijin chief security atau Pimpinan perusahaan dan meminta bantuan pengamanan dari aparat Kepolisian.
  • Mengamankan instalasi vital di perusahaan dari pengrusakan.
  • Mencari informasi tentang pengunjuk rasa
  • Berusaha untuk menenangkan pengunjuk rasa agar tidak bertindak anarkis.
  • Apabila ditunjuk menjadi Tim Negosiasi maka lakukan pendekatan kepada pimpinan pengunjuk rasa untuk merundingkan masalah yang dihadapi dan mencari jalan penyelesaian masalah tersebut.
  • Apabila pengunjuk rasa minta berunding dengan Pimpinan perusahaan maka anggota Securiti yang menjadi Negosiator segera melaporkan kepada pimpinan perusahaan untuk mendapat keputusan.
  • Mengamankan jalannya perundingan antara pengunjuk rasa dengan Pimpinan perusahaan.
  • Melokalisir TKP unjuk rasa agar tidak meluas dan tidak memasuki perusahaan.
  • Melakukan pengamanan TKP sampai pengunjuk rasa bubar.
  • Membuat laporan kejadian untuk bahan dokumentasi dan bahan pengusutan lebih lanjut bila diperlukan.
  • Mempersiapkan Rute pelarian (Escape Route) dan sarana escape bagi pimpinan apabila situasi cenderung berubah menjadi anarkis.

Demikianlah pembahasan mengenai psikologi massa. Semoga dapat bermanfaat untuk kita semua, sekian terima kasih.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *