Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the wp-pagenavi domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the loginizer domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114

Notice: Function _load_textdomain_just_in_time was called incorrectly. Translation loading for the schema-and-structured-data-for-wp domain was triggered too early. This is usually an indicator for some code in the plugin or theme running too early. Translations should be loaded at the init action or later. Please see Debugging in WordPress for more information. (This message was added in version 6.7.0.) in /var/www/html/akreditasi.org/wp-includes/functions.php on line 6114
Teori Investasi: Panduan Lengkap untuk Mengoptimalkan Keuntungan Anda - Akreditasi.org

Teori Investasi: Panduan Lengkap untuk Mengoptimalkan Keuntungan Anda

Teori Investasi

Teori Investasi merupakan cabang ilmu ekonomi yang mempelajari bagaimana individu dan institusi membuat keputusan investasi. 

Ini mempertimbangkan faktor-faktor seperti tingkat suku bunga, tingkat inflasi, risiko, dan tingkat imbal hasil yang diharapkan dari berbagai alternatif investasi. 

Teori investasi juga mempelajari bagaimana individu dan institusi mengukur dan mengelola risiko dalam portofolio investasi mereka. Hal ini berkaitan dengan konsep seperti alokasi aset, diversifikasi, dan reksadana. 

Teori Investasi memberikan dasar bagi individu dan institusi untuk membuat keputusan investasi yang informatif dan bijak.

Teori Investasi Neoklasik adalah sebuah pendekatan yang digunakan dalam teori investasi yang didasarkan pada prinsip-prinsip mikroekonomi. 

Ini menganggap bahwa individu dan institusi memiliki informasi yang cukup dan membuat keputusan investasi berdasarkan tingkat imbal hasil yang diharapkan dan tingkat risiko yang diterima. 

Teori ini juga mempercayai bahwa pasar keuangan cenderung menuju keseimbangan dan efisien, sehingga individu dan institusi dapat membuat keputusan investasi yang rasional dan optimal. 

Teori Investasi Neoklasik menjadi dasar bagi banyak teori dan praktik modern dalam investasi, seperti teori portofolio dan analisis risiko-imbal hasil.

Teori Investasi J.M. Keynes adalah sebuah pendekatan yang dikemukakan oleh John Maynard Keynes dalam bukunya “The General Theory of Employment, Interest and Money” (1936). 

Keynes mengkritik teori investasi neoklasik pada saat itu dan mengatakan bahwa pasar keuangan tidak selalu efisien dan dapat mengalami ketidakseimbangan. 

Menurut Keynes, faktor-faktor psikologis dan situasi ekonomi makro seperti tingkat suku bunga, tingkat pendapatan, dan tingkat pengangguran memainkan peran penting dalam mempengaruhi tingkat investasi. 

Keynes juga memperkenalkan konsep pemerintah sebagai pemboros dan pengeluar terakhir sebagai cara untuk menstabilkan perekonomian dan mengatasi masalah ketidakseimbangan. Teori Investasi Keynes sangat berpengaruh pada pemikiran dan praktik ekonomi makro saat ini.

Teori Investasi Internasional

Seperti diketahui, investasi adalah penanaman modal dalam arti modal yang dimiliki pengusaha ditanamkan pada kegiatan yang produktif yang nantinya akan menghasilkan imbal hasil. Bedanya, teori investasi internasional ini umumnya dimanfaatkan oleh perusahaan atau kamu yang sedang ingin melakukan ekspansi bisnis. Dalam investasi internasional ada beberapa macam teori yang biasa diaplikasikan yaitu : 

  1. Ownership Advantages Theories 

Teori ini menekankan bahwa perusahaan pemilik aset yang memiliki keunggulan kompetitif domestik dapat menggunakan keunggulannya tersebut. Nantinya, mereka bisa menembus pasar luar negeri melalui penanaman modal asing (PMA).

  1. Internalization Theory

Di sini, menerangkan perusahaan meluaskan usahanya dengan memperhitungkan ongkos transaksi. Jika biaya transaksi lebih besar di dalam negeri, produksi di luar negeri lebih menguntungkan. 

  1. Dunning Eclectic Theories 

Bagi perusahaan yang akan berinvestasi di luar negeri harus mempunyai kepemilikan yang khas, internalisasi, dan lokasi yang khas. Contohnya, memilih produk yang sulit dicari di luar negeri yang paling diminati dan berasal dari dalam negeri.

  1. Teori Keunggulan Monopolistik 

Investasi langsung luar negeri yang dilakukan oleh perusahaan dalam industri oligopolistik memiliki keunggulan teknis dan keunggulan lain atas perusahaan pribumi. 

  1. Ketidaksempurnaan Pasar Produk dan Faktor Produksi 

Keunggulan pengetahuan memungkinkan perusahaan yang melakukan investasi dengan memproduksi suatu produk yang disukai konsumen. Produk ini pun harus buatan lokal dengan kualitas yang bagus. Dengan demikian, perusahaan dapat mengendalikan harga jual dan lebih unggul dari perusahaan pribumi. 

  1. Investasi Silang

Investasi langsung luar negeri oleh perusahaan oligopoli di negara asal masing-masing sebagai bentuk perlindungan.

  1. The Follow-The-Leader Theory (Knickboxer)

Satu perusahaan yang bisa memasuki pasar dalam sifat pasar yang oligopolistik, maka perusahaan lain pun akan mengikuti. 

  1. International Product Life Cycle Theory

Daur produk terdiri dari masa awal, masa pertumbuhan, masa puncak, dan masa jenuh. Produk suatu perusahaan yang telah sampai pada masa jenuh di pasar dalam negeri tetap bisa dijual. Caranya adalah mencari peluang menjual di negara lain pasarnya masih tumbuh.

Teori Investasi Ekonomi Makro

Tujuan dasar dan penting dari ekonomi makro adalah meningkatkan kapasitas produksi nasional. Salah satu caranya dengan meningkatkan pendapatan masyarakat. Tentu saja didukung adanya pengembangan teknologi dan pengelola sumber daya alam maupun sumber daya manusianya. 

Masalah Investasi Ekonomi Makro

Seperti yang kamu ketahui bahwa ekonomi makro memiliki jangkauan dan pembahasan yang lebih luas dibandingkan ekonomi mikro. Maka, permasalahan dalam ekonomi makro pun juga lebih kompleks dan perlu perhatian khusus. 

Masalah yang umum dan sering dikeluhkan apa saja sih? Jadi masalah dalam ekonomi makro dibagi menjadi tiga bentuk, untuk memudahkan dalam menemukan solusinya. Sebagai berikut. 

Masalah Jangka Pendek 

Masalah jangka pendek pada ekonomi makro dibagi lagi menjadi beberapa hal, yaitu inflasi, pengangguran dan neraca pembayaran timpang. 

  • Inflasi

Inflasi menjadi permasalahan yang umum ditemukan dalam ekonomi makro. Inflasi dapat terjadi akibat naiknya harga komoditi yang umumnya dipengaruhi ketidaksesuaian antara program pengadaan komoditi dengan pendapatan masyarakat. 

  • Pengangguran 

Pengangguran juga menjadi masalah klise dan paling umum. Jadi pengangguran terjadi akibat terjadi kesenjangan pencari kerja dengan lapangan kerja yang ditawarkan tidak seimbang. Bisa juga lapangan kerja banyak ditawarkan, karena keterbatasan informasi dan keahlian masyarakatnya, mereka pun tidak bisa memenuhi kualifikasi tersebut. 

  • Ketimpangan neraca pembayaran 

Ketimpangan neraca pembayaran juga menjadi masalah klise yang sering ditemukan dalam ekonomi makro. Ketimpangan neraca pembayaran terjadi akibat kesenjangan jumlah ekspor dengan pembayaran impor terjadi perbedaan. Jika impor lebih tinggi, akan berdampak pada beberapa hal, mulai mempengaruhi devisa, nilai tukar mata uang lokal dan mempengaruhi industri yang tergabung dalam ekspor impor. 

Masalah jangka Panjang 

Lalu masalah jangka panjang ekonomi makro meliputi apa saja? apakah masih berkutat dengan masalah pembayaran neraca dan pengangguran? Tentu saja bukan. Langsung saja kita intip masalah jangka panjang berikut ini. 

  1. Pertumbuhan penduduk meningkat 

Kita tahu bahwa jumlah penduduk Indonesia termasuk padat, pasalnya ada 200 juta lebih. Permasalahannya adalah, laju angka melahirkan lebih tinggi. Padahal, luas lahan tanah yang terbentang, tidak bisa bertambah. Dampaknya, lahan akan menyempit, jumlah penduduk semakin tinggi. 

Ketika lahan berkurang, air, pohon, hutan dan hasil alam akan menipis. Sementara permintaan semakin tinggi. Tidak hanya berdampak pada itu saja, tetapi juga berdampak pada situasi atau kondisi lingkungan alam. Akibat lahan dan hutan diganti pemukiman, maka memicu bencana alam seperti banjir, pencemaran udara, pencemaran lingkungan dsb. 

Tentu saja semua akan berpengaruh juga pada komoditas ekspor impor yang dapat ditawarkan ke Negara luar. Padahal ekonomi makro Indonesia mengandalkan kekayaan alam.

  1. Permintaan Produksi Tinggi 

Permintaan produksi tinggi, padahal kita mengalami keterbatasan dalam hal teknis produksi tersebut. Dimana tingginya permintaan produksi dipengaruhi oleh tabungan masyarakat. Tabungan masyarakat berkaitan dengan tingkat pendapatan dan konsumsi. Jadi apabila terjadi peningkatan kapasitas produksi maka tabungan juga harus ditingkatkan.

Itulah beberapa masalah umum yang terjadi untuk ekonomi dalam sekala makro. Sebenarnya masih ada banyak lagi permasalahan yang tidak dapat disebutkan semuanya di sini karena keterbatasan ruang. Sekian dan semoga bermanfaat.

 

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *