Manajemen Media Massa – Peran manajemen media massa sangat dibutuhkan untuk menunjang keberhasilan khususnya perusahaan media massa dalam menghasilkan berita atau produk hiburan.
Dikutip dari jurnal manajemen media massa Menghadapi Persaingan Online (2019) oleh Nadin Ikhtiono mengartikan, manajemen media massa adalah proses mengatur, mengarahkan, dan merencanakan bagaimana media akan menyampaikan berita atau informasi kepada publik.
Sedangkan dalam penerapannya manajemen media massa bertujuan untuk mengetahui animo masyarakat dalam keinginan membaca atau mengetahui informasi. Sehingga media dapat menjual berita yang layak dan sesuai dengan kebutuhan masyarakat sekarang.
J.B Wahyudi dalam buku Dasar-Dasar Manajemen Penyiaran (1994) menyatakan, ada empat fungsi dasar dalam manajemen, sebagai berikut.
- Perencanaan (planning)
Secara dasar perencanaan bagian dari rangkaian pekerjaan yang bertujuan untuk mencapai hasil. Perencanaan merupakan aktivitas dari media untuk menetukan apa yang harus dilakukan, oleh siapa, dan bagaimana cara untuk menyelesaikannya.
Perencanaan dianggap baik apabila menimbang antara aktivitas yang akan dilakukan dengan kondisi sekarang yang sedang terjadi. Ada lima unsur penting dalam perencanaan yaitu:
-
- Keleluasaan perencanaan dan ruang lingkup (spesific)
- Tolak ukur (measureable)
- Perencanaan yang matang (achievable)
- Ketersediaan sumber daya (realistic)
- Batasan waktu (time)
- Pengorganisasian (organizing)
Organisasi secara tradisional bermakna susunan yang membentuk secara hierarki. Organisasi modern adalah kerja sama yang dilakukan oleh beberapa individu untuk mencapai tujuan yang sama.
Pengorganisasian adalah penyusunan dalam organisasi dilihat dari tujuan organisasi, sumber daya yang tersedia, dan kondisi yang sedang terjadi. Dalam pengorganisasian maka akan diatur beban kerja masing-masing sesuai dengan kemampuan sumber daya sehingga selesai secara efisien dan efektif.
- Pengarahan (actuating)
Pengarahan memiliki definisi “The influencing or directing functions centers on the stimulation of employees to carry out their responsibilities with enthusiasm and effectiveness” Yang artinya fungsi dari memengaruhi atau mengarahkan berpusat pada stimulasi karyawan untuk melaksanakan tanggung jawab mereka dengan antusias dan efektif.
Manajemen Industri Media Massa
Jika dipetakan, manajemen media merupakan studi media dalam pengelolaan institusi dan perkembangan teknologi yang tergabung dalam suatu industri media. Di mana di dalamnya terdapat ranah media massa sebagai institusi politis, institusi budaya, dan institusi bisnis (Maryani, 2011).
Karenanya, industri komunikasi khususnya media umumnya melibatkan tiga institusi penting yaitu lembaga riset, biro iklan/konsultan, dan institusi media.
Faktor-faktor Penting dalam Mengembangkan Manajemen Media
- Professional
Jika merujuk pada pengelolaan media massa yang ideal secara umum, ada beberapa faktor yang perlu diperhatikan. Merujuk pada media massa sebagai instutusi pers dan institusi bisnis, maka beberapa faktor yang menyebabkan industri media berkembang yaitu(Maryani, 2011):
- Investasi/ Modal
Industri media tidak bisa tidak, harus memiliki modal dan kekuatan dana yang besar. Tidak mungkin sebuah media hidup hanya dengan kekuatan idealisme atau kemampuan semata.
Media harus hidup dari dukungan dana untuk memudahkan pengelolaan media dan menjaga agar para pekerja yang terlibat dalam institusi media, bisa bertahan hidup dari hasil keuntungan media tersebut.
- Sumber Daya Manusia (SDM)
Pekerja media merupakan kekuatan terbesar dalam sebuah institusi media massa. Meski modal, teknologi, dan lainnya tersedia; namun jika tanpa SDM, maka media massa tak akan mampu berjalan.
- Perkembangan Teknologi
Teknologi disadari sebagai alat kemajuan ketika memberikan kontribusi konkret atas masyarakat. Persebaran inovasi bias dimulai dari tingkat pengetahuan atau ide baru dari media, ada proses penyerapan teknologi dari masyarakat, selanjutnya masyarakat menyaring teknologi dan inovasi yang dirasa bermanfaat untuk mereka.
Saat ini, perkembangan media massa modern tidak terelakkan. Perkembangan teknologi komunikasi ini harus diikuti dengan pemahaman yang layak atas pengguna teknologi itu sendiri.
- Media sebagai entitas ekonomi
Dalam ranah bisnis, media sama halnya dengan perusahaan lainnya yang juga harus berorientasi pada profit.
Namun, perbedaan institusi media massa dengan media lainnya adalah, produk yang dihasilkan bisnis media massa adalah produk yang mempengaruhi pemikiran, cara pandang, sikap dan perilaku khalayak terhadap lingkungan.
Karenanya diperlukan talent industry di mana pekerja media memiliki keahlian dalam mengolah dan mengemas informasi yang akan sangat berpengaruh pada kualitas produk. Dalam produk tersebut, harus ada kompromi antara idealism, komersialisme dalam balutan profesionalisme.
- Regulasi Media
Regulasi media dalam skala kebijakan, juga sangat menentukan iklim pertumbuhan media massa. Undang-undang yang mengakomodir kepentingan masyarakat, institusi media, dunia usaha dan juga pemerintah, adalah gambaran ideal dalam suatu aturan regulasi. Namun, tentu tidak semua kepentingan tersebut akan terakomodir secara dominan.
Manajemen Media Massa Elektronik
Media massa elektronik adalah sarana komunikasi massa melalui perangkat – perangkat elektronik seperti televisi dan radio, sedangkan media cetak adalah sarana komunikasi massa melalui tulisan seperti surat kabar, majalah, tabloid, dan lain – lain.
Media massa elektronik salah satu media yang memiliki kekhususan, hal itu terletak pada dukungan elektronik dan teknologi yang menjadi kekuatan dari media yang berdasar pada elektronik.
Salah satu kelebihan media elektronik adalah sifatnya yang real time atau disiarkan secara langsung apabila ada peristiwa atau kejadian yang sedang terjadi. Menurut khalayak, media elektronik sifatnya lebih instan daripada media cetak, sehingga media elektronik lebih banyak dipilih oleh khalayak daripada media cetak.
Sifat media elektronik yang real time terkadang juga menjadi kendala bagi pendengar atau pemirsa karena berita yang tersaji belum tentu diketahui saat itu juga oleh pendengar atau pemirsa, karena saat ditayangkan mereka sedang tidak mengkonsumsi media tersebut.
Kendala ini memberikan konsekuensi kepada televisi maupun radio untuk melakukan pengulangan informasi atau siaran.
Walaupun televisi atau radio dapat melakukan pengulangan siaran tetapi khalayak dapat memilih alternatif lain untuk mendapatkan informasi tersebut misalnya melalui media cetak berupa surat kabar.
Demikianlah pembahasan mengenai manajemen media massa. Semoga dapat memperluas wawasan kita semua mengenai manajemen media massa tersebut, sekian terima kasih.